Kalsel

Jelang Wukuf: Bus Shalawat Tidak Beroperasi, Fahmi Minta Doa untuk Jemaah Kalsel

apahabar.com, MEKAH – Proses Ibadah Haji jemaah Kalimantan sempat terganggu akibat bus Shawalat yang akan mereka…

Featured-Image
Petugas PPHI coba membantu jemaah haji lansia asal Kalsel. Foto-Kemenag Kalsel Bidang PHU

bakabar.com, MEKAH - Proses Ibadah Haji jemaah Kalimantan sempat terganggu akibat bus Shawalat yang akan mereka gunakan mengalami kendala teknis. Padahal, hari ini jemaah Indonesia mulai bergerak ke Arafah untuk melaksanakan wukuf.

Laporan ini disampaikan oleh beberapa petugas kelompok terbang (kloter) asal embarkasi Banjarmasin kepada Kementerian Agama (Kemenag) Kalsel.

"Jelang wukuf, semua bus Shalawat tidak beroperasi," ucap beberapa petugas dalam laporan yang diterima Kemenag Kalsel.

Kendala tersebut dialami jemaah asal embarkasi Banjarmasin yang menempati wilayah Zonasi Rei Bakhsy yaitu Maktab 50, 51, 70, 71, 74 dan 76. Disamping mereka ada pula jemaah asal Embarkasi Balikpapan (BPN) yang menempati Maktab 39-41 dan 60.

"Mulai 6 Agutus 2019 kemarin semua angkutan bus dari Rei Bakhsy ke Masjid Alharam dihentikan," ujar Ketua Kloter BDJ 07, Taufiq yang mendampingi jemaah haji asal Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Bumbu.

Meski begitu, aktivitas ibadah sebagian jemaah haji tetap berjalan di Masjidil Haram, karena wilayah zonasi Rei Bakhsy yang mereka tempati paling jauh berjarak kurang lebih 2 km.

"Untuk jemaah lansia, kami minta untuk melaksanakan rutinitas ibadah di pemondokan. Mengingat wilayah jalan yang berbukit walau secara jarak relatif dekat dengan Masjid Al haram," katanya, Kamis (8/9).

Sementara itu, petugas kesehatan BDJ 06 Rena menyampaikan, untuk cuaca siang hari berkisar antara 38 sampai 41 derajat. Mereka mengingatkan kepada jemaah untuk selalu minum air dan membawa alat semprot air yang dibekali dari tanah air.

"Sebab air yang berkurang akan menyebabkan gangguan metabolik, keseimbangan, karena asupan mineral kurang sehingga seluruh penyakit akan muncul," terangnya.

Menanggapi informasi tersebut, Kakanwil Kemenag Kalsel selaku Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Banjarmasin, Noor Fahmi mengaku lega setelah menerima laporan petugas dari 19 kloter terkait perkembangan JCH jelang Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna).

Menurut Fahmi dari 6.111 jemaah asal Embarkasi Banjarmasin hanya ada beberapa jemaah yang sakit dan mendapat rawatan kesehatan. Baik di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) atau di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS).

"Ada 4 JCH yang saat ini perlu perawatan yaitu 1 JCH dirawat di KKHI dan 3 orang jemaah dirawat di RSAS," infonya.

Terkait proses penyelesaian ibadah haji bagi jemaah yang kebetulan sakit menjelang Armuzna, Fahmi mengatakan, mereka nantinya akan dilihat apakah layak untuk di safari wukufkan atau malah dibadalkan hajinya.

"Insya Allah ada yang urus terkait penyelesaian prosesi ibadah hajinya nanti," tegasnya.

Fahmi selanjutnya, meminta para petugas kloter untuk benar-benar mempersiapkan fisik para jemaah menghadapi Armuzna.

"Saya menerima laporan bahwa untuk maktab 71 yang terdiri dari kloter Bdj 02, 06, 07, dan 13 akan diberangkatkan menuju Arafah mulai pukul 07.00 hingga pukul 10.00 Waktu Arab Saudi (WAS),” ungkapnya.

“Kita doakan semoga jemaah mendapat kemudahan serta kesehatan dalam menjalani prosesi puncak haji," tambahnya.

Sejauh ini, satu jemaah haji asal Embarkasi Banjarmasin yang wafat di Kota Mekkah yaitu Masram Saleh Saat (62), asal Muara Uya Kab Tabalong, yang wafat 5 Agustus 2019 pukul 12.07 WAS.

Saat mendapat perawatan di RSAS Al Noer Makkah karena sakit dan telah dimakamkan di pemakaman sharaye.

Baca Juga: Hari Ini, Jemaah Haji Menuju Arafah

Baca Juga: Naik Haji, Bayar Lebih Mahal atau Tunggu Antrian Puluhan Tahun?

Reporter: Musnita Sari
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner