Kalsel

Jelang Nyepi, Umat Hindu di Banjarmasin Menggelar Tawur Kesanga

apahabar.com, BANJARMASIN – Perayaan Nyepi tahun ini berlangsung di masa pandemi Covid-19. Guna cegah virus Corona,…

Featured-Image
Umat Hindu di Kota Banjarmasin menjalani tradisi di Pura Agung Jagat Natha dengan terapkan protokol kesehatan (prokes) pada Sabtu (14/3). Foto-apahabar.com/Bahaudin Qusairi

bakabar.com, BANJARMASIN – Perayaan Nyepi tahun ini berlangsung di masa pandemi Covid-19.

Guna cegah virus Corona, umat Hindu di Kota Banjarmasin menjalani tradisi di Pura Agung Jagat Natha dengan terapkan protokol kesehatan (prokes) pada Sabtu (14/3).

Dalam tradisi tersebut, umat Hindu harus menjalani sejumlah ritual atau cara masyarakat merayakan Nyepi. Baik sebelum hari raya hingga sesudah hari raya.

I Wayan Karyana Ketua Pengurus Pura Agung Jagat Natha Banjarmasin mengatakan, kemudian pihaknya akan melaksanakan persembahyangan Tawur Kesanga sehari menjelang perayaan Nyepi.

“Setelah pelaksanaan Tawur Kesanga dilaksanakan, besok harinya 14 Maret 2021 umat Hindu melaksanakan catur Barata,” ujarnya.

Di mana pelaksanaan catur Barata penyepian semua umat Hindu melakukan upawasa (puasa) tidak makan dan minum selama 24 jam yang dilaksanakan dari 14 Maret 2021 pukul 06.00 Wita (saat matahari terbit) sampai dengan 15 Maret 2021 pukul 06.00 Wita

“Dalam catur Barata umat hindu melakukan penyepian yang meliputi Amati Geni [tdk menyalakan api/lampu] Amati Karya [tidak beraktifitas/bekerja] Amati Lelanguan [tidak mendengarkan musik /hiburan] Amati Lelungan [tidak bepergian],” pungkasnya.

Sementara itu, Ida Rsi Whiswamitra Pawitra Putra seorang Pandita Hindu yang memimpin upacara tersebut menjelaskan upacara Melasti adalah rangkaian untung memperingati Hari Raya Nyepi.

“Jadi dalam memperingati Tahun Baru Saka 1943 upacara Melasti sebagai bentuk menghanyutkan kekotoran kekotoran diri kita, batin kita serta kekotoran yang ada di sekitar kita atau sebagai penyucian diri secara niskale, itu kita larutkan ke pantau atau sungai melalui media tanah,” jelasnya.

Biasanya upacara Melasti dilaksanakan di pantai daerah Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu.

Namun, untuk perayaan kali ini, mengingat masih masa pandemi, upacara Melasti tetap dilaksanakan hanya di Pura Agung Jaga Natha, Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Banjarmasin Timur.

“Upacara Melasti ini umay Hindu di Banjarmasin menyebutnya ngubeng tidak ke pantai dan dilakukan masing masing seperti daerah Banjarbaru dan Marabahan,” ungkapnya.

Hal tersebut dilakukan umat Hindu sebagai bentuk dukungan dan menaati aturan dari pemerintah untuk tidak menimbulkan kerumunan massa dan langkah memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Laut menurut kepercayaan umat Hindu merupakan wilayah netral yang bisa menetralisir segala kekotoran yang ada di semesta,” jelasnya.

Dari pantauan di lokasi, para umat Hindu di Banjarmasin yang turun hadir mengikuti upacara Melasti hanya beberapa orang saja.

Ada sekitar 50 umat Hindu dengan menaati prokes seperti menggunakan masker dan mencuci tangan di tempat yang telah disediakan.



Komentar
Banner
Banner