bakabar.com, JAKARTA – Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Haryadi Sukamdani mengungkapkan jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), jumlah pengunjung hotel semakin meningkat.
Menurutnya, jumlah tersebut lebih banyak jika dibandingkan pada tahun lalu di bulan yang sama.
“Lebih baik dari tahun lalu, karena waktu itu kan masih ada pembatasan, saat Desember 2019 masih ramai terkait omnicorn,” ujar Haryandi kepada bakabar.com, Selasa (13/12).
Tingkat keterisian kamar atau okupansi hotel, semakin menunjukkan adanya perbaikan dan hampir mencapai persentase yang sama dengan 2019.
Tapi, peningkatan tersebut lebih banyak pada pengunjung yang berasal dari nusantara atau dalam negeri, sementara untuk mancanegara masih belum.
“Walaupun ada peningkatan, tapi pengunjung mancanegara jumlahnya baru 40 persen dibandingkan 2019,” ungkap Hariyadi.
Menurutnya, terbatasnya jumlah pengunjung mancanegara akibat dari masih sulitnya ketersediaan tiket pesawat menuju ke Indonesia.
Saat ini, jumlah penerbangan dari luar ke dalam negeri masih terbatas sehingga banyak wisatawan asing yang belum bisa mengunjungi Indonesia.
“Sebetulnya yang datang banyak, tapi pesawatnya terbatas, memang bertambah dari beberapa negara, tapi belum mencapai angka seperti 2019,” ucap Hariyadi.
Berdasarkan data PHRI jumlah pengunjung dari mancanegara yang paling banyak berasal dari Australia.
Alasannya, karena Indonesia sangat berdekatan dengan negara tersebut, sehingga bisa menarik lebih banyak wisatawan.
“karena mereka menganggap indonesia itu seperti halaman belakang rumahnya, jadi mereka yang paling banyak,” jelas Hariyadi.
