News

Jawa Tengah Targetkan 2,2 Juta Usaha Mikro yang Terdaftar Sistem Informasi Data Tunggal

apahabar.com, JAKARTA – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menargetkan sampai akhir Oktober sudah ada 2,2 juta usaha…

Featured-Image
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jawa Tengah Ema Rachmawati (kiri), Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah (tengah). Foto: Dok. KemenkopUKM

bakabar.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menargetkan sampai akhir Oktober sudah ada 2,2 juta usaha kecil mikro yang terdaftar dalam Sistem Informasi Data Tunggal (SIDT).

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jawa Tengah Ema Rachmawati menerangkan hal tersebut dilakukan untuk mendata pelaku UMKM, agar mendapat pendampingan dalam ajang Road to Pahlawan Tumpuan Ekonomi Negeri.

"Tercatat sampai saat ini baru ada sekitar 800.000 UMKM yang terdaftar SIDT, sehingga masih ada kekurangan sampai 1,4 juta sehingga kita masih harus berusaha keras," ujarnya dalam kick off road to Pahlawan Tumpuan Ekonomi Negeri di Solo, dikutip Senin (26/9).

Ema juga akan membuat kebijakan untuk UMKM yang tidak masuk SIDT akan diabaikan dalam proses pendampingan. Hal ini perlu dilakukan karena banyak informasi yang didengarnya kalau banyak UMKM yang tidak mau di data.

"Itu kebijakan kami di Jawa Tengah, akan kami prioritaskan yang sudah masuk dalam sistem informasi data tunggal," tegasnya.

Selain pendataan, yang paling penting dari adanya program pelatihan ini adalah keinginan untuk pelaku UMKM untuk mau berkembang dan menjadi lebih baik.

Dengan adanya perubahan pola pikir untuk menjadi pengusaha sejati, secara tidak langsung akan membuka lapangan kerja yang lebih luas sehingga memiliki dampak positif terhadap perekonomian.

Pendampingan juga diharapkan tidak hanya dilakukan kepada pelaku UMKM, namun juga kepada para tim konsultan. Dengan begitu tim pendamping akan memahami bentuk soal regulasi kewirausahaan dan bisa mengaplikasikannya dalam proses pendampingan UMKM.

"Pascapelatihan, mereka juga harus terus dipasok dengan pengetahuan agar bisa mengikuti tren usaha yang berkembang saat ini," tutupnya.



Komentar
Banner
Banner