bakabar.com, JAKARTA - Head of Marketing Credibook, Christian Dotulong mengungkapkan belum adanya kebiasaan mencatat keuangan dapat penghambat UMKM naik kelas.
"Itu kan menjadi fundamental dalam literasi keuangan," ujarnya dalam acara siaran daring di Jakarta, Kamis (29/9).
Kebiasaan itu yang membuat UMKM sulit untuk mencari tambahan modal ke perbankan atau lembaga keuangan lain penyedia pemodalan.
Padahal pemodalan memiliki peranan penting bagi pelaku usaha skala mikro untuk mengembangkan bisnis yang digelutinya.
"Setiap ditanya kenapa mereka selalu bisa kebiasaan dari dulu begini," ujarnya.
Berdasarkan data yang dimiliki Christian hasil melalui interaksinya dengan pelaku usaha mikro, ditemukan sebagian tidak mengetahui pertumbuhan bisnisnya. Hal tersebut disebabkan karena kebiasaan pelaku usaha tidak mencatat laporan keuangan bisnisnya.
Adapun alasan lain pelaku usaha mikro tidak membuat laporan keuangan disebabkan karena kekhawatiran untuk mencoba. Alasan terbesar disebabkan oleh kerumitan membuat laporan keuangan, sehingga pelaku usaha mikro mengabaikannya.
Alasan lain pelaku usaha mikro tidak mencatat adalah karena kekhawatiran untuk memulai. Selain itu juga masih adanya kekhawatiran akan kerumitan dari yang ditimbulkannya.
"Sebagai solusinya kami berbagi pengalaman pelaku usaha mikro yang berhasil naik kelas," ungkapnya.
Pengalaman dari pelaku bisnis pulsa yang bisa mendapat Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari bank. Pelaku usaha tersebut, kemudian mendapat KUR dari pebankan karena sudah melakukan pencatatan laporan keuangan dengan benar dan rapi.
"Pihak perbankan sampai bingung, bagaimana penjual pulsa bisa buat pencatatan keuangan yang rapi," ungkapnya.
Berdasarkan cerita tersebut, imbuh Christian, membuat pelaku usaha lainnya semakin berantusias untuk memulai mencatat laporan keuangan bisnisnya masing-masing.
"Dan saya selalu bilang perlahan belajar dari pengalaman," pungkasnya.