bakabar.com, JAKARTA - Keuangan keluarga idealnya perlu diatur dalam rumah tangga. Mulai dari menyiapkan dana kebutuhan rutin sampai menyiapkan dana cadangan.
Perencana Keuangan tersertifikasi, Annisa Steviani sangat menyarankan setiap rumah tangga baru untuk menyisihkan dana darurat. Sebab, dana darurat ini akan digunakan untuk sesuatu tidak terduga yang diharapkan tidak akan digunakan dalam waktu lama.
“Dana darurat itu kalau single (jumlahnya) ada tiga kali dari dana pengeluaran bulanan, kalau sudah menikah enam kali, sudah punya tunjangan (anak) sembilan kali, begitu seterusnya,” ujar Annisa dalam sebuah diskusi literasi keuangan di Jakarta, Sabtu (9/10).
Annisa menjelaskan dana darurat sangatlah penting layaknya tabungan agar para orang tua siap menjalani kehidupan baru mereka. Sebaiknya, kumpulkan dana darurat perlahan-lahan agar tidak terasa berat dan dapat dilakukan dengan konsisten.
“Jadi, secara teori dana darurat dikumpulkan pelan-pelan. Misalnya, dapat THR dan setengahnya dikumpulkan untuk dana darurat, atau kerja sampingan yang dananya disimpan untuk dana darurat,” kata Annisa.
Siapkan juga Dana Pensiun, Dana Pendidikan, dan Asuransi
Dia pun menyarankan untuk menyimpan dana pensiun, dana pendidikan, dan asuransi agar anak memiliki tunjangan yang dapat digunakan untuk ke depannya. Dana-dana tersebut perlu disimpan sedini mungkin agar orang tua tidak terlalu berat saat menyisihkannya.
“Jadi, mau nggak mau dana pendidikan ini adalah sesuatu yang penting dan harus dikumpulkan segera. Lebih enak kalau menyiapkannya saat hamil, karena usia anak sebenarnya hanya terjeda tiga tahun sebelum memasuki usia sekolah,” kata dia.
“Jika kita menabung selama 18 tahun hingga anak memasuki bangku kuliah, itu akan jauh lebih mudah (terkumpul),” ujarnya menambahkan.