bakabar.com, BANJARMASIN – Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah XI Banjarmasin terancam disomasi, menyusul lambatnya perbaikan jalan Trans Kalimantan yang saat ini rusak parah.
“Kalau tidak diperbaiki juga Balai bisa kami somasi dan ambil upaya hukum,” ujar Presiden Direktur Borneo Law Firm, Muhamad Pazri, kepada bakabar.com, Selasa (2/2).
Kondisi jalan Trans Kalimantan, tepatnya di turunan oprit Jembatan Ray 2, Perempatan Handil Bakti, Kabupaten Batola ini kondisinya memang sangat memprihatinkan.
Lubang menganga sudah memakan separuh badan jalan ini. Separuhnya lagi belum diaspal. Kerusakan yang terjadi kian parah sejak ruas jalan tersebut turut terendam banjir.
Tak jarang pengendara yang melintas celaka akibat terperosok ke lubang. Seperti yang terjadi kemarin Senin (1/2), satu unit truk kembali terjungkal akibat terperosok ke lubang.
Kejadian ini bukan pertama kalinya. Hal serupa juga pernah terjadi pada Rabu (27/1) lalu. Di mana satu unit truk juga terjungkal persis di lubang yang sama.
Pazri yang kebetulan melintas saat kejadian itu terjadi merasa prihatin. Ia pun sempat mendokumentasikan kejadian itu. Dan mengharapkan agar Balai Jalan, maupun Pemkab setempat segera memperbaiki jalan tersebut.
“Harap kepada Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah XI dan Pemda Kalsel, Pemda Batola serta pihak terkait lainnya untuk segera menindaklanjuti perbaikan Jalan Trans Kalimantan ini,” harapnya.
Lebih jauh, Pazri juga mengaku sempat berkomunikasi dengan Wabup Batola, Rahmadi. Di mana Rahmadi menyatakan sudah berulang kali meminta Balai agar segera memperbaiki jalan tersebut. Mengingat kewenangan berada di sana.
Bahkan, dikatakan Rahmadi, mengatakan bahwa proyek pembangunan Jalan Trans Kalimantan sudah ada pemenang tender.
Terpisah, Humas BBPJN Wilayah XI Banjarmasin Effendi, dikonfirmasi mengatakan bahwa perbaikan Jalan Trans Kalimantan sudah mulai dilakukan sejak hari ini, Selasa (2/2/).
“Ini mungkin sudah action di lapangan mereka,” kata Effendi.
Ia juga menekankan bahwa sejak banjir merendam jalan tersebut pihaknya sudah standby di lokasi. “Pihak kami bukan meninjau, dari H1 banjir sampai sekarang selalu standby di lokasi dan selalu melakukan penanganan,” jelasnya.
