bakabar.com, BANJARBARU - Rangkaian Haul ke-18 KH Zaini bin Abdul Ghani atau lebih dikenal Abah Guru Sekumpul rencananya dimulai Sabtu (29/2) malam di Kubah.
Sedangkan puncaknya digelar di Musala Ar-Raudhah, Minggu (1/3) malam.
Untuk mendukung padatnya jamaah yang hadir, Jalan Sungai Ulin-Mataraman yang telah rampung dikerjakan bisa menjadi akses alternatif pengurai kemacetan saat acara besar seperti Haul Abah Guru Sekumpul.
Jalan ini memiliki panjang 15,41 kilometer termasuk tiga jembatan dengan lebar 7,5 meter. Tiga jembatan penghubung itu yakni, Mali-mali, Jingah Habang dan Jembatan Mundam.
Pembangunan jalan ini sendiri dimulai sejak 2003 saat kepemimpinan Rudy Ariffin dan selesai di bawah pimpinan Sahbirin Noor.
Kepala Dinas PUPR Kalsel, Ahmad Solhan mengatakan, pembangunan ruas jalan ini dilaksanakan atas kerja sama pihaknya dengan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional, Satker PJN dan Pemkab Banjar.
Solhan menyebut, manfaat jalan yang dibangun ini untuk mengurangi beban lalu lintas di Jalan Ahmad Yani menuju Hulu Sungai.
"Khususnya saat ada perayaan hari besar keagamaan seperti saat mudik lebaran dan haul Abah Guru Sekumpul," katanya usai peresmian Jembatan Mali-mali, Rabu (4/1).
"Jalan Mataraman-Sungai Ulin juga bukan hanya bermanfaat bagi warga Kabupaten Banjar tapi juga daerah lain untuk kelancaran mobilitas antar kabupaten kota,” imbuhnya.
Dengan dibangunnya jalan ini, pengendara dari Banjarmasin, daerah pesisir ke arah hulu sungai bisa menghemat waktu.
Sementara, Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor merasa bersyukur atas rampungnya Jalan Sungai Ulin-Mataraman ini.
"Terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam kelancaran pembangunan ruas jalan Mataraman-Sungai Ulin dan Jembatan Mali Mali," katanya singkat.