Dinas PUPR Kalsel

Jalan Nasional di Jorong Seperti Jalur Offroad, Kepala Sakker PJN: Segera Diperbaiki

apahabar.com, PELAIHARI – Jalan nasional penghubung antar provinsi di Kecamatan Jorong dan Kintap, Kabupaten Tanah Laut,…

Featured-Image
Pengguna jalan mesti berhati-hati saat melintas jalan nasional di Kabupaten Tanah Laut tepatnya di Desa Jorong, Kecamatan Jorong. Foto-apahabar.com/Ali Chandra

bakabar.com, PELAIHARI – Jalan nasional penghubung antar provinsi di Kecamatan Jorong dan Kintap, Kabupaten Tanah Laut, Kalsel kondisinya rusak dan rawan terjadi kecelakaan lalu lintas.

Pantauan bakabar.com, di beberapa titik terjadi kerusakan yang cukup menyulitkan pengguna jalan.

Beberapa titik jalan terlihat lebih mirip dengan jalur offroad, seperti di wilayah Kecamatan Jorong, tepatnya di Desa Sabuhur, Jilatan Alur, Asam Jaya, Desa Jorong dekat perusahaan tambang JBG, dan Asam-Asam.

Kondisi jalan semakin rusak dan bertambah kubangan di mana-mana. Kondisi kerusakan jalan ini dimanfaatkan warga untuk meminta uang sukarela dengan alasan mereka menimbun lubang jalan yang menganga.

Rahman salah satu pengguna jalan, mengatakan jalanan kini semakin rusak bahkan jika tidak hati-hati bisa terjatuh sebab di mana-mana berlubang. Apalagi saat ini musim penghujan kubangan air seperti kubangan kerbau jalan tidak terlihat.
“Bahkan jalananan kini seperti jalanan mobil Offroad,” katanya.

Kondisi jalan ini jadi perhatian perusahaan tambang PT JBG, sejak lama ingin membantu perbaikan jalan tersebut. Sebab kerusakan itu berada 200 meter di pintu masuk areal perusahaan.

“Kita sudah sempat dump fine coarse sekitar 10 trip dan kita grader dan compact tetapi karena drainase tidak bagus jadi cepat rusak,” ujar CRM Manajer Area Tambang PT JBG, Gede Widiada.

Sementara itu, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalsel yang bertanggung jawab atas perbaikan jalan tersebut, hingga akhir tahun ini tak kunjung terlihat memperbaiki.

Dikonfirmasi, Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (Satker PJN) Kalsel 1 BBPJN XI, Budianto, Sabtu (19/12) saat dihubungi media ini berdalih belum diperbaikinya jalan itu lantaran kontrak baru selesai diteken.

“Kontrak pekerjaan baru tertandatangani akhir November kemarin. Sekarang proses pengujian material, setelah itu akan segera melakukan ditangani, rencana minggu depan mulai penanganan,” kata Budianto.

Ia mengaku jalan yang berat-berat kerusakannya akan dikerjakan menggunakan sistem Cement Treated Recycling Base (CTRB). “Dengan begitu jalan akan kuat,” ujarnya.

Pekerjaan jalan nasional sendiri yang sudah masuk di akhir 2020 menurut dia tidak masalah lantaran merupakan proyek multiyears. “Kontrak tahun jamak yakni 3 tahun jadi tidak menjadi soal,” ungkapnya.

Komentar
Banner
Banner