bakabar.com, JAKARTA – Istana Kepresidenan bakal memberlakukan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah 75 persen mulai pekan depan. Hal itu menyusul kasus Covid-19 di DKI Jakarta yang kini terus melonjak.
“Iya, disesuaikan dengan kepadatan dan volume pekerjaan, seperti misal hari ini volume pekerjaan berkurang maka 75 persen WFH,” kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, seperti dilansir detikcom, Jumat (18/6).
Heru menjelaskan, WFH tersebut nantinya juga disesuaikan dengan kepadatan agenda Istana Kepresidenan. Namun, dia memastikan, hanya ada 25 persen pegawai yang boleh bekerja di kantor.
“Jika padat misal Senin, maka 25 persen di kantor, 25 persen di lapangan (sesuai kegiatan), 25 persen standby di rumah yang setiap saat on call jika ada tambahan kegiatan, 25 persen murni WFH,” papar Heru.
Heru mengungkapkan, untuk 25 persen pegawai yang bekerja di kantor juga wajib melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat. Mereka diwajibkan membawa hasil tes antigen atau genose saat akan bekerja di lingkungan Istana.
Selain itu, akses masuk ke Istana Kepresidenan juga harus melalui prosedur protokol kesehatan. Heru mengatakan, tamu yang datang wajib menyerahkan hasil tes PCR yang menunjukkan negatif COVID-19 dalam periode 1×24 jam.
Tamu Istana Kepresidenan juga harus melaksanakan protokol kesehatan secara ketat. Mereka wajib menggunakan masker dan face shield.
Satgas COVID-19 dan Pemprov DKI Jakarta juga meminta perkantoran di zona merah untuk memberlakukan WFH 75 persen. Sementara, perkantoran yang berlokasi di zona kuning dan oranye masih dibolehkan menggelar WFH-WFO dengan kapasitas masing-masing 50%.
WFH 75 persen ini diberlakukan imbas terus meningkatnya kasus COVID-19 di Indonesia. Hari ini saja, penambahan kasus COVID-19 mencapai 12.990. Total kumulatif kasus COVID-19 yang ditemukan di RI hingga hari ini sebanyak 1.963.266 kasus.