Tak Berkategori

Insentif Rp150 Ribu Relawan Tagana Banjar Belum Cair Sejak Mei

apahabar.com, MARTAPURA – Uang insentif untuk anggota relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Banjar sudah 5…

Featured-Image
Ketua Forum Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Banjar, Syuhada. Foto-apahabar.com/HendraLianor

bakabar.com, MARTAPURA – Uang insentif untuk anggota relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Banjar sudah 5 bulan belum cair dari Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Banjar.

Hal ini dikeluhkan oleh Ketua Forum Tagana Banjar, Syuhada. Ia menyebut nilai insentif Rp150 ribu per orang untuk 60 anggota Tagana sudah tidak cair sejak Mei lalu.

“Kami terakhir menerima bulan Januari sampai April. Sejak Mei sampai sekarang sudah tidak menerima lagi,” ujar Syuhada didampingi beberapa anggotanya.

Berdasarkan informasi yang ia terima dari pihak Dinas Sosial Banjar, ada beberapa alasan sehingga insentif belum cair.

“Alasannya karena ada pemangkasan (dana untuk penanggulangan) Covid-19, ada karena temuan inspektorat, yang mana kami kurang mengerti,” tuturnya.

Tak hanya itu, Syuhada menyebut duit piket Rp50 ribu per hari untuk dua orang serta biaya konsumsi pertemuan satu bulan sekali Rp500 ribu juga belum dibayarkan sejak Januari 2021.

“Kami sejak awal terbentuk Forum Tagana ada pertemuan kebersamaan sebulan sekali, mulanya kami kumpulan Rp10 ribu per orang. Kemudian dimudahkan oleh Dinas Sosial dibantu Rp500 ribu untuk konsumsi. Di 2021 ini sudah tiga kali pertemuan, uangnya tidak keluar tapi SPJ sudah diminta,” paparnya.

Menurutnya, uang insentif tersebut sudah dianggarkan dalam dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) berdasarkan Peraturan Bupati Banjar (Perbub).

Persoalan ini kata Syuhada, pihaknya sudah menyurati Inspektorat dan DPRD Banjar dengan harapan ada penyelesaian terkait hak mereka.

“Harapan kami kalau memang ada uangnya, hak kami tolong dibayarkan. Tapi kalau memang tidak ada dananya, ya kami relawan,” pungkasnya.

Sementara, Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Banjar Rusmini menjelaskan ada beberapa kendala sehingga insentif untuk anggota Tagana belum cair.

“Kemarin itu memang sudah dibayarkan dari Januari sampai April, nyatanya dari Inspektorat turun dan ada temuan bahwa kegiatan mereka (Tagana) dengan program tidak relevan, jadi untuk sementara kami hentikan dulu pembayarannya,” ungkap Rusmini saat dikonfirmasi.

Ke depan di 2022, kata Rusmini, pihaknya akan lebih menyesuaikan antara kegiatan dan program Tagana.

Disinggung terkait tidak relevannya antara kegiatan dan program, Rusmini menyebut yang lebih mengetahui adalah Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan dam Jaminan Sosial (Linjamsos).

Sedangkan Kabid Linjamsos Dinas Sosial Banjar, Nursafiullah mengatakan ia akan menjabarkan secara detail kepada awak media saat pertemuan dengan DPRD Banjar.

“Nanti saya akan jelaskan semuanya saat pertemuan tadi kepada Ketua Dewan dan Komisi IV. Rekan-rekan media silakan datang,” ucapnya dikonfirmasi via seluler.

Untuk diketahui, Tagana merupakan relawan sosial atau tenaga kesejahteraan sosial berasal dari masyarakat, yang memiliki kepedulian serta aktif dalam penanggulangan bencana bidang perlindungan sosial.

Tagana berada di bawah naungan Kementerian Sosial RI. Mereka yang aktif di lapangan dan namanya terdaftar di Kemensos, diberikan tali asih sebesar 1,5 juta untuk 6 bulan dari Kemensos langsung. Selain itu, meminta pemerintah daerah juga diminta memberikan insentif sebesar 150 ribu.

Juli tadi, Kemensos telah mencairkan dana tali asih sebesar Rp 42,9 miliar, untuk26.050 anggota Tagana aktif di seluruh Indonesia.



Komentar
Banner
Banner