bakabar.com, JAKARTA - Para petani di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mulai mengembangkan sistem pertanian tanam padi apung di styrofoam. Salah satunya berada di Desa Hamayung Kecamatan Daha Utara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor pada Selasa (4/4) mengunjungi Desa Hamayung untuk menghadiri acara syukuran panen padi apung tersebut. Ia menemui Kelompok Tani Cinta Maju Desa Hamayung yang berhasil mengembangkan tanam padi apung di seluas 0,6 hektare pada sebanyak 1.500 styrofoam.
Gubernur menyampaikan apresiasi mendalam terhadap keberhasilan panen padi di lahan sistem apung tersebut. Menurutnya, hal itu sebagai salah satu upaya mengatasi tingginya air di lahan pertanian hingga membuat masa tanam sulit bahkan tidak bisa.
Gubernur Kalsel pun menyampaikan, cuaca ekstrem atau intensitas hujan tinggi, menjadikan lahan pertanian di Kalsel sulit untuk ditanami, utamanya karena saat ini hujan di musim kemarau.
Baca Juga: Waspada, Banjir Masih Mengintai Kalsel
Dikatakan dia, cara tanam sistem padi apung merupakan sebuah terobosan atau inovasi luar biasa dan terbukti dapat berjalan dengan sukses. Karena itu ke depan dapat terus dikembangkan lebih banyak lagi, terlebih di daerah-daerah rawa.
Wilayah Provinsi Kalsel, ungkap Paman Birin, sapaan akrabnya, memiliki lahan rawa yang sangat luas. Cakupannya mencapai lebih dari 290 ribu hektare. Saat ini hanya sebagian kecil saja yang dapat dimanfaatkan secara terus menerus, dikarenakan berbagai hal, seperti banjir.
"Untuk itu, program padi apung yang telah sukses kita laksanakan hingga hari ini, dapat menjadi contoh, untuk dikembangkan di lahan-lahan berair lainnya, yang belum dapat kita manfaatkan secara maksimal," ujar Paman Birin.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel Syamsir Rahman menambahkan, "Pengembangan tanam padi sistem apung ini dimulai pada tahun ini, tidak hanya di Desa Hamayung, HSS, tapi juga di beberapa desa lainnya di kabupaten lain."
Baca Juga: Menjelajahi ‘Provinsi Seribu Sungai’ Kalsel Dalam Wisata Kerbau Rawa
Pemprov Kalsel membantu kelompok tani melalui anggaran perubahan alokasi kegiatan padi apung sebanyak 3.500 styrofoam. Kegiatan itu terbagi di Kabupaten Hulu Sungai Selatan sebanyak 2000 styrofoam, Barito Kuala 500 styrofoam, dan Balangan 1000 styrofoam.
Syamsir berharap, sistem pertanian padi apung di Kalsel akan bisa digalakkan lebih luas, sehingga persediaan pangan di Kalsel dapat tercukupi di masa depan.