bakabar.com, BANJARBARU – Banyak dari masyarakat khususnya di Banjarbaru yang Nomor Induk Kependudukan (NIK) mereka tidak terbaca saat ingin ikut divaksin Covid-19.
Sehingga tidak sedikit juga mereka gagal berpartisipasi dalam program percepatan vaksinasi Covid-19 pemerintah.
Masyarakat yang mengalami masalah tersebut harus mengurusnya ke Disdukcapil Kota Banjarbaru baik melalui offline maupun online, jika ingin mengikuti vaksinasi.
Masalahnya, banyak masyarakat yang kesulitan dalam mengurus masalah NIK tersebut, semisal melalui call center atau WhatsApp yang tidak langsung direspon oleh Disdukcapil, dan sulit mengatur waktu jika harus datang langsung atau secara offline.
“Saya ingin divaksin tapi ribet, males ke sananya [Disdukcapil], disuruh pakai Wa, sudah saya coba tapi engga ada balasan, jadi sampai ini belum divaksin,” ujar Imah, salah seorang warga Banjarbaru yang NIK miliknya tidak terbaca kepada bakabar.com, Rabu (13/10).
Senada dengan Imah, seorang pelajar SMA di Banjarbaru, Muhammad juga mengalami masalah yang sama.
“Ada vaksinasi di sekolah, udah seneng mau ikut vaksinasi, tapi kata guru NIK saya engga kebaca, jadi harus saya urus ke Disdukcapil, tapi saya bingung gimana ngurusnya, disuruh guru hubungi via WA, tapi engga dibalas, jadi ya udah lah mau gimana lagi,” ujarnya pasrah.
Dikonfirmasi bakabar.com, terkait masalah NIK ini, Kepala Dinkes Banjarbaru, Rizana Mirza mengklaim sudah mendapatkan solusinya.
Rizana bilang, sekarang di tiap lokasi vaksinasi massal di Banjarbaru, ada ditempatkan petugas dari Disdukcapil guna menyelesaikan masalah tersebut.
“Proses vaksinasi ini kita pakai aplikasi yang memasukkan NIK, ternyata sering terjadi masalah tentang memasukkan NIK ini sehingga masyarakat banyak yang gagal vaksin, dan harus dibuka di Disdukcapil. Tapi Alhamdulillah sekarang vaksinasi massal yang kita laksanakan juga menempatkan petugas dari Disdukcapil di lokasi,” ujar Rizana kepada media ini.
Sehingga, lanjutnya masyarakat yang ingin bervaksin tetapi NIK tidak terbaca, dipersilahkannya untuk tetap datang ke lokasi vaksinasi.
“Karena petugas Disdukcapil, mereka Langsung bisa membantu menyelesaikan masalah atau membuka aplikasi di nomor induk mudah-mudahan ini membantu,” ungkapnya.
“Karena masalah kependudukan ini harus terpusat jadi dengan adanya petugas Disdukcapil hadir ke lokasi vaksinasi, mereka akan memgelolanya dan sudah kami koordinasikan, insyaallah akan lancar,” tuntasnya.
Kepala Disdukcapil Banjarbaru, Sri Fatma Karmila, melalui Kepala Seksi Pengelola Informasi Administrasi Kependudukan, Helmy Nazar, membenarkan jika petugas ada standby di lokasi vaksinasi massal.
“Benar, masing-masing lokasi ada satu orang, semoga saja tercover, karena petugas sebagian bertugas di pelayanan mobil keliling,” ujarnya.
Dirinya sendiri, aku Helmy, hari ini stanby di Kelurahan Syamsudin Noor dan Bapelkes.
Lantas, bagaimana dengan banyaknya masyarakat yang kesulitan atau tidak direspon saat menghubungi Disdukcapil via Call Center?
“Ini karena yang masuk ke call center sehari hampir 200, jadi kemungkinan tidak bisa terhandle semua,” jelasnya.
Karena itu, Helmy menyarankan jika masyarakat ingin mengurus NIK yang tidak terbaca, dapat langsung ke kantor Disdukcapil.
“Atau bisa lewat pengaduan yang ada di aplikasi android kami yaitu Disdukcapil Banjarbaru Mobile,” tuntasnya.