bakabar.com, JAKARTA - Peluang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melejit sebagai calon presiden yang unggul karena mengantongi elektabilitas sebesar 25,1 persen yang bakal berlaga di Pilpres 2024.
Sedangkan, di posisi kedua diduduki Prabowo Subianto yang terpaut jauh sekitar 21,5 persen dan disusul Anies Baswedan sebesar 20,2 persen. Hal ini berdasar pada hasil survei Indobarometer yang memotret tiga besar capres yang berpeluang berlaga di Pilpres 2024.
"Temuan survei yang dilakukan Indometer menunjukkan Ganjar mengokohkan diri pada peringkat pertama dengan elektabilitas mencapai 25,1 persen," kata Direktur Eksekutif Indometer, Leonard SB, Minggu (5/2).
Selisih tipis antara Prabowo dan Anies berpeluang untuk saling adu kuat. Namun, keduanya agak sukar bisa menyalip Ganjar yang tengah memuncaki klasemen capres unggulan.
Tetapi, tiga besar capres yang dirilis Indobarometer diyakini akan berkutat pada perolehan kisaran 20 persen hingga Pilpres 2024. Sebab ketiga figur belum mengantongi kans yang signifikan dalam pemetaan Pilpres 2024.
"Meskipun kuat, tetapi publik masih menunggu deklarasi koalisi Gerindra-PKB untuk mengusung Prabowo," jelasnya.
Gerindra diyakini akan mengusung Prabowo sebagai capres namun pilihan cawapres belum diputuskan. Di satu sisi, PKB juga bersikeras mengajukan ketua umumnya yakni Muhaimin Iskandar.
Di sisi lain, Anies Baswedan secara formal telah mendapatkan dukungan dari tiga partai yaitu NasDem, Demokrat dan PKS. Di atas kertas Anies berhasil mengamankan tiket pencapresan di atas ambang batas pencalonan presiden 20 persen.
"Namun publik juga masih menunggu progres Koalisi Perubahan, khususnya dinamika soal figur cawapres pendamping Anies," kata dia.
Sedangkan Ganjar masih harus bersaing di internal PDIP yang dinilainya condong mengusung Puan Maharani. Isu bakal ada kejutan saat HUT PDIP Ke-50 juga tidak terbukti meskipun Megawati disebut-sebut sudah mengantongi nama capres.
"Publik terus mencermati apakah Ganjar atau Puan yang didukung PDIP, dan dengan partai mana saja PDIP akan berkoalisi," ujarnya.
Diketahui, survei Indometer dilakukan pada medio 21 hingga 27 Januari 2023 terhadap 1.200 responden di seluruh provinsi yang dipilih secara acak bertingkat survei.
Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 dengan margin of error survei sekitar 2,98 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.