Kalsel

Indeks Pembangunan Pemuda di Kalsel Anjlok, Gegara Pernikahan Dini?

apahabar.com, BANJARMASIN – Pernikahan dini dinilai jadi biang kerok anjloknya indeks pembangunan pemuda (IPP) Kalimantan Selatan….

Featured-Image
Ilustrasi pemuda. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN – Pernikahan dini dinilai jadi biang kerok anjloknya indeks pembangunan pemuda (IPP) Kalimantan Selatan.

“Banyak hal negatif akibat pernikahan di usia dini,” beber Ketua DPD KNPI Kalsel, Fazlur Rahman, Jumat (25/10) siang.

Pernikahan dini dinilai bukan hanya berdampak terhadap kesehatan reproduksi. Namun juga berimbas ke perekonomian dan sosial daerah.

Seharusnya, kata dia, kondisi bonus demografi ini dimanfaatkan dengan baik. Terlebih dalam menghadapi Era Revolusi Industri 4.0.

“Di mana lapangan pekerjaan akan lebih sedikit,” ujarnya.

Apabila fenomena itu tak cepat ditangani. Bukan tak mungkin Banua terjebak dalam ekonomi kelas menengah.

“Kita berharap agar pernikahan di usia dini tak terjadi lagi. Ini perlu adanya pembekalan untuk generasi muda,” ujarnya.

Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN Kalsel, Muhammad Rizal Martua Damanik meminta organisasi kepemudaan mesti peduli dengan permasalahan pernikahan di usia dini.

“DPD KNPI Kalsel harus paham betul terkait permasalahan yang ada. Kemudian secara bersama-sama mencari solusi atas permasalahan tersebut,” katanya.

Rizal optimistis pemuda Kalsel mampu bersatu padu dalam pembangunan sumber daya manusia di Banua.

“Ya [bisa saja] selama ini karena kurangnya komunikasi antara organisasi kepemudaan dengan pemerintah,” pungkasnya.

Ya, sebagaimana diketahui selama dua tahun terakhir IPP Kalsel berada di urutan paling buncit.

IPP sebagai gambaran umum memotret kepemudaan di sebuah daerah. Ada lima domain yang mencakup IPP, yaitu pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, kesempatan dan lapangan kerja, kepemimpinan dan partisipasi, serta gender dan diskriminasi.

Baca Juga: Pernikahan Dini, Pemicu Utama Anak Putus Sekolah di HSU dan Batola

Baca Juga: Upaya TP PKK HSS Cegah Pernikahan Usia Anak

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner