bakabar.com, BANJARMASIN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan telah berhasil memperbaiki Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) dalam tiga tahun terakhir dari posisi 26 menjadi posisi 19 di Indonesia.
Gerakan penanaman pohon besar-besaran yang disebut Revolusi Hijau menjadi salah satu capaian utama keberhasilan pembangunan sektor kehutanan di Kalsel.
Bahkan pemerintah pusat telah menjadikan program penghijauan ini sebagai percontohan (pilot project) program pelestarian lingkungan secara nasional dan ditonjolkan di dunia internasional.
Indonesia sendiri menjadi pusat perhatian dan berperan penting dalam pelestarian lingkungan hidup di dunia saat ini. Program Revolusi Hijau yang digalakkan Pemprov Kalsel kini menjadi percontohan bagi provinsi lain.
“Program revolusi hijau adalah kegiatan penanaman pohon besar-besaran guna mengurangi lahan kritis, pemulihan DAS serta pemberdayaan masyarakat sekitar hutan,” ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan, Fathimatuzzahra.
Hasilnya program revolusi hijau yang digalakkan sejak tiga tahun terakhir ini telah membuahkan hasil menggembirakan. Saat ini IKLH Kalsel meningkat dari posisi 26 menjadi 19.
Revolusi Hijau telah berhasil mengurangi luas lahan kritis di Kalsel dari 649.000 hektare menjadi 511.000 hektar dalam tiga tahun terakhir.
Kalsel menargetkan pemulihan kerusakan kawasan hutan dan lahan ini sebagai bagian upaya menjadikan daerah tersebut sebagai salah satu paru-paru dunia. Setiap tahun kegiatan penanaman pohon yang dilakukan pemerintah, swasta dan masyarakat mencapai lebih 35 ribu hektare.