TANWIR XXXI Kalsel

IMM Se-Indonesia Deklarasikan 7 Pilar Hasil TANWIR XXXI di Kalsel

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) se-Indonesia mendeklarasikan 7 pilar dalam TANWIR XXXI di Kalimantan Selatan (Kalsel). 

Featured-Image
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) se-Indonesia mendeklarasikan 7 pilar dalam TANWIR XXXI di Kalimantan Selatan (Kalsel). Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN - Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) se-Indonesia mendeklarasikan 7 pilar dalam TANWIR XXXI di Kalimantan Selatan (Kalsel). 

Deklarasi tersebut dilaksanakan di POP Hotel Banjarmasin, Rabu (15/3) malam. 

Ketua Umum DPP IMM, Abdul Musawir Yahya mengatakan deklarasi 7 pilar ini bukan hanya sekadar narasi belaka.

"Semua ini berangkat dari pengamatan, apa yang terjadi pada negara kita. Ini yang harus kita selesaikan," ucap Abdul Musawir Yahya kepada awak media, Rabu malam. 

Terdapat sejumlah poin penting yang digarisbawahi dalam 7 pilar tersebut.

Di antaranya menyangkut ilmu, ekonomi, politik hingga hak-hak perempuan. 

"Perempuan ini juga sangat penting karena maraknya kasus pelecehan di sekolah. Organisasi Muhammadiyah harus mengangkat harkat dan martabat perempuan," katanya. 

Gerakan ini, jelas dia, tidak hanya diberlakukan di internal Muhammadiyah saja, namun juga seluruh rakyat Indonesia. Bahkan dunia.  

"Kita akan deklarasikan dan gaungkan terus. Kalau bisa ini menjadi kebijakan," jelasnya.

"Terlebih saat ini merupakan momentum politik. Diharapkan semua calon yang bermunculan akan memperhatikan ketujuh pilar tersebut," lanjutnya. 

Dalam waktu dekat, pihaknya akan merumuskan kembali ketujuh pilar tersebut. 

"Kita harus merumuskan terlebih dahulu. Misalnya terkait gerakan ilmu yakni agenda apa yang akan dilaksanakan. Entah itu IMM yang melakukannya atau digalakkan sebagai kebijakan pemerintah," tutupnya. 

Berikut 7 pilar hasil dari TANWIR XXXI di Kalsel:

  • Pertama, meneguhkan bahwa IMM merupakan gerakan ilmu sebagai pengembangan sumber daya intelektual yang berorientasi pada penyelesaian masalah lingkungan, kemanusiaan, keumatan dan kebangsaan.
  • Kedua, meneguhkan bahwa IMM sebagai gerakan ekonomi yang berorientasi pada kemandirian kader IMM, umat Islam dan seluruh masyarakat Indonesia.
  • Ketiga, meneguhkan bahwa IMM sebagai gerakan politik kebangsaan yang secara kelembagaan bersifat independen dalam memberikan solusi konstruktif secara ilmiah serta terlibat aktif dalam politik diaspora kader berbasis nilai Ikatan di ruang-ruang kekuasaan demi kemajuan bangsa.
  • Keempat, meneguhkan bahwa gerakan IMM menjunjung tinggi martabat dan hak-hak perempuan sebagai ciptaan Tuhan yang mulia dan setara.
  • Kelima, meneguhkan bahwa gerakan IMM berorientasi pada upaya penyelamatan lingkungan hidup sebagai bagian dari keberlangsungan alam dan manusia masa depan.
  • Keenam, meneguhkan bahwa gerakan IMM adaptif dalam pengembangan dan pemanfaatan teknologi yang berkeadaban di tengah arus kemajuan zaman.
  • Ketujuh, meneguhkan bahwa Gerakan IMM merupakan motif penguatan identitas kebangsaan sekaligus kebinekaan global dalam mewujudkan ketertiban dan keamanan dunia.
Editor


Komentar
Banner
Banner