bakabar.com, BANJARMASIN - Program perbaikan fasilitas belajar-mengajar di beberapa sekolah dasar yang digagas oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin menuai sorotan.
Sorotan terjadi karena perbaikan itu belum selesai. Menimpa dua Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sungai Miai 11 dan Kuin Utara 6.
Semestinya perbaikan di dua sekolah ini sudah rampung Desember 2023 tadi. Namun hingga Januari 2024, proyek itu belum selesai.
Misalnya di SDN Sungai Miai 11 yang berada di wilayah Brigjend H Hasan Basry, Banjarmasin Utara.
Proyek perbaikan itu dilakukan di gedung dua tingkat. Meliputi penempatan atap di 3 ruang kelas dan 1 ruang kesenian di tingkat dua bangunan. Kemudian, pemugaran 3 ruang kelas dan dua toilet di tingkat bawah.
Dilihat sekilas dari luar salah satu gedung yang terdiri dari ruang kelas juga toilet, memang tampak bagus. Namun melihat ke dalam bangunan, perbaikan belum selesai.
Lantai sekolah yang seharusnya dipasangi keramik, hanya dicor semen. kemudian, tutupi karpet plastik. Begitu pun teras gedung, baru berupa cor beton. Belum tampak adanya 'finishing' dari penyedia jasa.
Material potongan kayu, pecahan beton sisa perbaikan hingga alat-alat pekerjaan juga masih menumpuk di halaman sekolah.
“Kami belum berani membersihkan, karena belum ada Arah. Padahal ini cukup mengganggu proses belajar-mengajar,” ucap salah seorang guru di sana, Senin (8/1).
Guru di sekolah yang enggan namanya dimediakan itu menyebut, pengerjaan berlangsung sedari 23 Agustus 2023 dan ditarget rampung 23 Desember 2023.
"Kami tidak bisa protes dengan pengerjaan yang dilakukan. Karena ini murni bantuan dari Disdik. Kami hanya diminta terima kunci [beres]," ujarnya.
Kontraktornya bilang ke kami, kalau ada wartawan atau LSM yang datang dan menanyakan tentang kondisi perbaikan ini, kami disuruh mengarahkan langsung ke Disdik saja, tambahnya.
Selain ruang kelas, pekerjaan selain itu juga terjadi di ruang perpustakaan. Ruangan ini berada terpisah. Dibangun di pojokan kawasan sekolah. Digagas oleh Disdik Banjarmasin juga.
Perbaikannya juga tampak belum selesai. Namun pihak sekolah mengaku masih bisa memaklumi, karena perbaikan baru dikerjakan pada Desember 2023.
Berdasarkan pantauan, perbaikan bangunan perpustakaan itu memang masih berlangsung. Dua orang pekerja, tampak sedang beristirahat.
"Saya dengar, ada beberapa sekolah yang dibantu perbaikan oleh Disdik, entah sudah selesai atau belum saya tidak tahu," imbuhnya.
Masih di lingkungan SDN Sungai Miai 11, media ini menemukan papan proyek. Kondisinya sudah compang-camping. Tidak diketahui siapa kontraktor yang melakukan perbaikan.
Namun di situ masih bisa terlihat besaran anggaran yang digelontorkan yakni, Rp 642 juta.
Bergeser ke sekolah lain yang menerima bantuan perbaikan fasilitas pendidikan yang digagas Disdik Banjarmasin, ada SDN Kuin Utara 6, di Banjarmasin Utara.
Sekolah ini menerima bantuan berupa perbaikan ruang kelas dan pembangunan satu bangunan Unit Kesehatan Siswa (UKS).
Khusus bangunan ruang kelas, dari luar memang tampak rampung. Namun menilik ke dalam, ternyata ruang kelas yang dibangun justru tidak memiliki sekat alias dinding pembatas. Antara ruang kelas yang satu dengan ruang kelas lainnya.
Salah seorang guru di SDN Kuin Utara 6 menuturkan, perbaikan sudah berlangsung, pada bulan Agustus 2023 dan juga ditarget selesai pada Desember 2023.
"Katanya, sekatnya atau dinding pembatas masih dipesan. Semestinya kan kalau memesan, sepekan juga sudah datang. Tapi sampai sekarang tidak datang-datang," bebernya.
“Sementara, kami meletakkan papan tulis saja sebagai penyekat ruang kelas,” jelasnya.
Lebih jauh, ia mengungkapkan, untuk merapikan sisa perbaikan material, termasuk bahkan harus menyewa tukang sendiri..
Dari hasil pantauan di SDN Kuin Utara 6, tak ada lagi papan proyek untuk perbaikan ruang kelas. Yang ada, hanya papan proyek pembangunan gedung UKS. Di situ tak ada nominal anggaran yang digelontorkan.
Yang ada, hanya keterangan bahwa dana yang digelontorkan bersumber dari APBD 2023. Proyek gedung UKS digarap sejak 19 September hingga 2 Desember 2023.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Disdik Kota Banjarmasin, Nuryadi mengatakan, sudah mengetahui hal tersebut.
Disinggung apa yang menjadi penyebab belum selesainya pengerjaan perbaikan fasilitas pendidikan itu, Nuryadi mengaku karena ketiadaan dana.
Ia juga mengakui bahwa itu imbas dari defisitnya kas Pemkot Banjarmasin.
"Duitnya mana. Sabar saja, lihat dan tunggu dalam waktu sepekan," ucapnya, ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (8/11).
Namun setidaknya, Nuryadi berjanji akan menyelesaikan perbaikan pekerjaan yang tertunda itu.