bakabar.com, BANJARMASIN - Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Pengurus Daerah Kalimantan Selatan, akan menggelar Uji Kompetensi Jurnalis atau UKJ sekaligus melaksanakan Musyawarah Daerah (Musda) ke-IV.
Kedua kegiatan tersebut, rencananya akan berlangsung 24 hingga 26 Juni 2021 di Banjarmasin.
Ketua IJTI Pengda Kalsel, Budi Ismanto, menjelaskan, UKJ akan dilaksanakan selama 2 hari, mulai tanggal 24 hingga 25 Juni 2021. "Sedangkan Musda IJTI ke empat akan kami gelar pada tanggal 26 Juni 2021," kata Budi Ismanto.
Kepada bakabar.com, Senin (21/6), lebih jauh Budi Ismanto mengatakan, bahwa UKJ merupakan program dari Dewan Pers Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para jurnalis televisi di Kalsel.
"Kami dari IJTI Pengda Kalsel hanya sebagai pelaksana. Kami diberi kuota sebanyak 54 orang peserta. Selain dari Banjarmasin, dan beberapa kabupaten/kota di Kalsel, sejumlah peserta juga datang dari Provinsi Kalimantan Tengah," jelas Budi Ismanto.
Dalam pelaksanaannya, UKJ di Banjarmasin akan berlangsung di Hotel Mercure, dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.
"Semua peserta bahkan panitia wajib menjalani tes swab anti gen. Dan fasilitas swab anti gen ini disiapkan oleh panitia," ungkap Budi Ismanto, yang dikenal juga sebagai jurnalis senior dari Metro TV.
Setelah UKJ, lanjut Budi Ismanto, kegiatan dilanjutkan dengan Musda IJTI Pengda Kalsel di tempat yang sama pada 26 Juni 2021.
Musda ke IV IJTI Pengda Kalsel tersebut akan memilih ketua dan pengurus baru. "Saya berharap, Musda dapat berjalan lancar, aman dan demokratis. Musda ini penting untuk menjaga agar IJTI Pengda Kalsel tetap eksis," tandas Budi Ismanto yang menjabat sebagai Ketua IJTI Pengda Kalsel selama 2 periode.
Dijelaskannya, bahwa IJTI adalah salah satu organisasi wartawan yang diakui pemerintah selain PWI dan AJI.
"Oleh sebab itu, kami berharap, ke depan IJTI Pengda Kalsel juga dapat menjadi mitra pemerintah daerah dalam turut membangun banua, Bersama organisasi wartawan lainnya. Jangan sampai pemerintah daerah di Kalsel, membeda-bedakan organisasi kewartawanan yang sah," ujar Budi Ismanto mengingatkan.
