bakabar.com, BARABAI - Darmaji (43), warga Desa Sungai Jaranih, Kecamatan Labuan Amas Selatan (LAS), Hulu Sungai Tengah (HST) ditemukan tak bernyawa dalam kondisi membusuk di pondok kebun karet, Minggu (27/9) siang.
Polisi telah menerima hasil visum penemuan mayat Darmaji. Hasilnya, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan ataupun memar bekas senjata tajam maupun tumpul di tubuh Darmaji.
Kapolres HST AKBP Danang Widaryanto melalui Ps Paur Subag Humas Polres HST, Aipda M Husaini menerangkan, Darmaji mempunyai penyakit maag kronis atau akut.
Berdasarkan keterangan saksi dari pihak keluarga, kata Husaini, sebelumnya Darmaji sempat dirawat di Puskesmas LAS selama 3 hari. Saat itu Darmaji mengalami sakit maag.
“Keluarganya yakini bahwa Darmaji meninggal karena penyakit yang dideritanya itu. Pihak keluarga juga sudah membuat pernyataan menolak untuk dilakukan otopsi,” kata Husaini pada bakabar.com, Senin (28/9).
Berdasarkan uraian singkat Satreskrim Polres HST, Mayat Darmaji pertama kali ditemukan oleh Yuhni, kerabat mendiang sekitar pukul 12.30, Minggu 27 September.
Darmaji disebutkan menghilang selama 3 hari. Informasi ini didapat oleh Yuhni dari pemilik warung langganan mendiang, Herla.
Darmaji tak terlihat batang hidungnya dan tidak ada lagi ke warung selama 3 hari itu.
“Dari informasi pemilik warung, Yuhni pun mencari ke kebun karet milik mendiang yang biasa di kunjunginya. Ternyata benar Darmaji ditemukan di pondoknya. Namun sudah tergeletak tak bernyawa dalam posisi badan miring dan sudah membusuk,” kata Husaini.
Lantas, melihat hal itu, Yuhni melaporkan kejadian tersebut kepada Pembakal Sungai Jaranih, Khairunnisa dan diteruskan ke Polres HST.
Polisi pun mendatangi dan mengamankan TKP. Polisi juga memeriksa sejumlah saksi dan membawa barang bukti.
“Kami dari Polres HST, turut berbela sungkawa kepada keluarga korban, semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan keikhlasan” tutup Husaini.