bakabar.com, BANJARMASIN – Citra Polda Kalsel kembali tercoreng oleh tertangkapnya dua anggota Samapta Bhayangkara (Sabhara) Banjarmasin.
Setelah Bayu Tamtomo, giliran Aipda PS (41) dan Briptu DE (26) membuat malu Korps Bhayangkara.
Keduanya ditangkap pada Rabu 10 Agustus 2022 seusai melancarkan aksi koboinya merampas dua sepeda motor warga.
Modusnya, berpura-pura melakukan hunting atau perburuan pada pemotor yang terindikasi melanggar di kawasan Teluk Tiram. Sedang aksi keduanya di Suyoto S, mereka menuduh targetnya menyimpan sabu.
Saat kasus ini dikembangkan, keduanya ternyata juga beraksi di Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar. Pengawasan melekat Polri pun dipertanyakan.
Baca juga: Dicekoki Miras, Lalu Diperkosa Oknum Polisi Banjarmasin
Baca juga: IPW Desak Kapolda Kalsel Copot AKBP AB Dkk
Baca juga: Teror Perampasan Motor di Banjarmasin, Pelakunya Ternyata Polisi
Pakar Hukum Kalimantan Selatan, Abdul Halim melihat momentum 17 Agustus sedianya bisa menjadi instropeksi Polri untuk memulihkan citra positif.
"Dari catatan yang ada, lembaga ini yang terkorup. Jadi kita ingin momen ini, tidak ada lagi oknum-oknum seperti Aipda PS dan Briptu DE," ujarnya kepada bakabar.com, Rabu (17/8).
Baginya, institusi Polri sedang mengalami ujian berat pada tahun ini. Selain Aipda PS, dan Briptu DE, Bayu Tamtomo juga divonis bersalah pada awal tahun tadi karena terbukti menyetubuhi seorang mahasiswa magang.
Sebagai informasi tambahan, sebelum kasus memalukan Aipda PS, dan Briptu DE mencuat, tiga anggota Polda Kalsel juga dilaporkan terlibat kasus perampasan. Masing-masing AKBP AB, Kompol DH, dan Aipda IR. Informasi teranyar, sidang etik terhadap ketiganya bakal digelar akhir bulan ini.
Sementara pada tingkat nasional masih ramai skandal kematian Brigadir Joshua yang menyeret nama Irjen Pol Ferdy Sambo.
"Ini pelajaran berharga bagi lembaga negara lainnya untuk melakukan semacam revolusi menjadi lebih mulia dan baik," ucap ketua Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sultan Adam Banjarmasin ini.