bakabar.com, PELAIHARI - Hujan deras yang terjadi sejak tadi malam hingga Kamis (26/1/2022) siang, mengakibatkan jalan di Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanah Laut, terendam air.
Jalan tersebut merupakan akses utama aktivitas ekonomi masyarakat setempat. Ada pun jalan yang terendam itu berada di dua desa, yakni Desa Ranggang dan Batilai. Ketinggian air selutut orang dewasa.
Selain jalan, air juga merendam sejumlah rumah warga di sana. Ketinggian air mencapai sepinggang orang dewasa. Meski demikian, warga masih belum diarahkan untuk mengungsi.
Jumiati warga Desa Ranggang mengaku sangat kesulitan melintas menggunakan sepeda motor. Selain air mencapat 30 centimeter, air juga mengalir cukup deras.
"Tadi pas lewat mau ke sini ke Pelaihari, harus pelan-pelan soalnya jalan utama terendam dan airnya deras serta cukup dalam," kata dia kepada media ini, Kamis (26/1/2023).
Wilayah di situ memang langganan banjir jika terjadi hujan deras. Sebab air dari wilayah Pelaihari seperti Sawahan dan air pegunungan tidak mampu menampung debit air yang banyak mengalir ke daerah tersebut.
Wilayah Desa Ranggang dan Batilai merupakan dataran rendah sehingga jika turun hujan dengan durasi cukup lama membuat kawasan tersebut terendam.
Camat Takisung Ikram mengatakan jalan utama yang terendam itu ada di perbatasan Desa Ranggang dan Desa Batilai sepanjang 500 meter.
"Kedalaman air mencapai lutut orang dewasa. Jadi bagi pengguna sepeda motor dan mobil hendaknya berhati-hati saat melintas," kata dia.
Terpisah Kepala Desa Batilai Muhdi mengatakan di Desa-nya tersebut merupakan langganan air terendam air lantaran sungai meluap yang tidak bisa tertampung.
"Cuma rendaman air ini tidak berlangsung lama hanya sekitar 2 jam sudah surut," katanya.
Ia bilang ada tiga RT di wilayahnya yang sempat terendam air. Yakni, di RT 3, 4 dan RT.5. "Totalnya Kurang lebih 80 KK. Yang terparah ada di RT 4 ketinggian air sempat sampai pinggang orang dewasa. Namun sekarang sudah mulai surut," jelasnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Tanah Laut telah melakukan antisipasi berupa pengerukan sungai besar Tabanio menuju sungai Panjaratan tembus ke Pagatan Besar Tabanio.
"Jadi, ketika hujan lebat air naik sangat cepat dan juga surutnya juga cepat," kata Muhdi.
Hingga saat ini hujan di Tanah Laut masih berlangsung, namun intensitasnya sudah mulai berkurang.
Baca Juga: Warning! Polisi Siap Tindak Tegas Penyetrum Ikan di Tabalong