bakabar.com, BANJARMASIN - Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) di Kalimantan Selatan (Kalsel) mengalami peningkatan pada 2022.
Meminjam data Badan Pusat Statistik (BPS), IDI Kalsel pada 2022 berada di angka 80.
Angka tersebut meningkat 5 poin dibandingkan 2021 lalu.
“Sehingga Kalsel berada di peringkat 10 secara nasional pada 2022,” ucap Statistisi Ahli Madiya BPS Kalsel, Ahmadi Murjani kepada bakabar.com, Kamis (30/11) pagi.
Peningkatan tersebut, kata dia, dikarenakan Kalsel mampu memenuhi beberapa aspek dan indikator penilaian.
“Bahkan ada beberapa indikator yang mendapat nilai sempurna. Namun ada beberapa pekerjaan rumah yang harus dituntaskan,” katanya.
Saat ini, pihaknya menggunakan metode baru dalam menentukan penilaian IDI di Kalsel.
Di mana, penilaian meliputi 3 aspek dan 22 indikator.
“Pengumpulan data dilakukan melalui media massa dan survei, termasuk pertanyaan kepada ahli maupun masyarakat,” jelasnya.
Menurutnya, IDI merupakan hal penting dalam pembangunan daerah.
“Semakin baik tingkat demokrasi, maka mencerminkan majunya demokratisasi daerah. Selain itu, juga bermanfaat untuk pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Deveopment Goals (SDGs),” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Politik Dalam Negeri Kesbangpol Kalsel, Muhammad Hasanuddin menyambut gembira hasil tersebut.
Bahkan pihaknya bertekad kembali meningkatkan IDI Kalsel.
Salah satunya dengan menunggu Raperda Syariah.
“Sehingga Perda lain [yang dianggap diskriminatif, red] akan mengikuti Perda Syariah,” tutupnya.