bakabar.com, BANDUNG – Mengingat vaksinasi Covid-19 telah dilakukan di seluruh dunia, Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji Khusus (Himpuh) berharap penyelenggaraan ibadah haji tahun 2021 diselenggarakan.
Berdasarkan informasi awal yang diterima, skema penyelenggaraan haji akan diatur sebanyak 50 persen, 30 persen atau terbatas.
“Harapan kami ke depan haji tetap ada dan meminta dukungan kepada pemerintah Indonesia untuk bisa mendapatkan kepastian yang lebih rinci supaya kami bisa mempersiapkan,” ujar Ketua Umum Himpuh, Budi Darmawan saat berada di acara Himpuh Sapa Anggota di Kantor PT Dago Wisata Internasional, Sabtu (20/2).
Mengutip Irham.id, Minggu (21/2), calon jemaah haji tahun 2021 akan diberangkatkan antara 30 hingga 50 persen dari total kuota haji yang ada. Namun, Himpuh masih menanti keputusan akhir terkait penyelenggaraan haji.
Terlebih saat ini, Pemerintah Arab Saudi kembali menutup keberangkatan ibadah umrah pada 3 Februari lalu akibat kondisi pandemi Covid-19 yang mengalami peningkatan. Ia berharap kondisi tersebut tidak akan mempengaruhi terhadap penyelenggaraan haji ke depan.
“Hal-hal tersebut ada haji ke depan semua tergantung pemerintah menanggulangi penyebaran Covid-19,” katanya.
Jumlah kuota haji khusus kurang lebih sebanyak 17 ribu lebih dari total kuota yang ditetapkan pemerintah Arab Saudi untuk Indonesia.
Budi mengatakan, penutupan ibadah umrah terjadi karena penularan Covid-19 yang meningkat. Oleh karena itu, ia berharap calon jemaah umrah dan masyarakat pada umumnya untuk menerapkan protokol kesehatan agar tidak terpapar Covid-19.
“Mudah-mudahan pemerintah Saudi bisa membuka dan informasi awal Maret mudah-mudahan dapat dilakukan,” katanya.
Sekretaris Jenderal Himpuh, Muhammad Firman Taufik mengatakan penyelenggaraan haji tahun 2021 diperkirakan akan memakai tiga skema yaitu calon jemaah haji yang berangkat sebesar 50 persen, 30 persen atau terbatas. Namun, pihaknya masih menunggu informasi lebih lanjut.
“Kemungkinan tahun ini ada tiga skema, berangkat 50 persen kuota, 30 persen kuota dan tahun lalu dilaksanakan terbatas apakah pada penyelenggaraan terbatas Indonesia dikasih jatah atau tidak, bisa iya bisa tidak. Menunggu informasi lebih lanjut dari Arab Saudi,” katanya.