bakabar.com, BANJARMASIN – Syekh Muhammad Kasyful Anwar, begitulah beliau dikenal masyarakat luas di Kalimantan Selatan, khususnya Desa Kampung Melayu, Martapura, Kabupaten Banjar. Beliau adalah pimpinan ke-3 Pondok Pesantren Darussalam, Martapura, dan peletak dasar pendidikan formil di ponpes yang menjadi kebanggaan masyarakat Martapura.
Sebagai ulama, tentu sifat dan sikap beliau semasa hidup penuh hikmah yang bisa dipetik. Sebagaimana diriwayatkan anak cucu beliau, dia adalah seorang ulama yang hidup berkecukupan namun lebih memilih hidup dalam kesederhanaan karena sifat zuhudnya.
Syekh Muhammad Kasyful Anwar sendiri salah satu ulama tanah Banjar yang tidak ketinggalan yang juga menimba ilmu di tanah suci Makkah, Arab Saudi. Selepas menimba ilmu selama beberapa tahun di sana, lalu pulang ke tanah kelahiran langsung mengajarkan ilmu yang didapat.
Murid-murid beliaupun sangat banyak, bahkan murid beliau tak sedikit yang menjadi ulama besar di masyarakat, seperti Syekh Anang Sya’rani Arif seorang ahli hadits (Muhadits) yang juga menjadi pimpinan Ponpes Darussalam, kemudian Syekh Muhammad Syarwani Abdan (Guru Bangil) bermakam di kota Bangil, Jawa Timur, yang mana beliau ini adalah ulama kharismatik asal Banua yang dicintai umat islam Kalsel, dimana setiap diperingati haulnya, masyarakat Kalsel berbondong-bondong berangkat ke sana untuk hadir.
Bahkan Guru Bangil dijuluki ‘Mutiara’ dari Banjar dikarenakan kealiman, kedalaman ilmu agama dan ketawadhuan beliau sebagai seorang manusia.
Tak sampai itu, murid beliau lainnya yaitu Syekh Ahmad Marzuki, Syekh Muhammad Samman bin Abdul Qadir, Syekh Abdul Qadir Hasan, Syekh Husien bin Ali, Syekh Salman Yusuf dan Syekh Muhammad Samman Mulia, paman dari Syekh Muhammad Zaini Abdul Ghani (Guru Sekumpul) yang mana makamnya bersebelahan dengan makam Guru Sekumpul.
Pada hari ini telah diperingati haul akbar ke- 81 Syekh Muhammad Kasyful Anwar, Sabtu (22/6) bertempat di Musalla Raudatul Anwar, Kampung Melayu, Martapura, Kabupaten Banjar.
Dihadiri para Ulama, para Habaib, jajaran pemerintah Kabupaten Banjar dan ribuan jemaah haul. Semua kembali mengingat perjalanan hidup beliau dari manaqib yang dibacakan.
“Sungguh luar biasa jemaah yang berhadir pada haul akbar kali ini, sangat banyak dan panitia serta masyarakat lingkungan di sini juga sangat baik, begitu antusias memberikan layanan, jamuan makan baik itu makanan ringan serta minuman sambil berjalan menuju kubah,” kata Aminullah salah satu jemaah yang datang pada haul kali ini.
Ia berharap semoga pada haul berikutnya ada peningkatan kenyamanan jemaah, dan pelayanan jemaah.
“Alhamdulillah tahun ini kelihatannya ada peningkatan pelayanan, pengaturan parkir dan jembatan penyeberangan saat ini sudah dibuat dari kayu ulin, kalo tahun-tahun lalu masih merupakan jembatan darurat (dari bambu) sekarang sudah kayu ulin,” sebutnya.
Baca Juga: Menuju Haul Syekh Kasyful Anwar ke-81, Sosok Dibalik Pendidikan Formal Ponpes Darussalam
Reporter: Ahya Firmansyah
Editor: Syarif