Kunci Sukses Bisnis

Hati-hati! Tidak Berinovasi, Sektor Usaha akan Mati dalam 10 Tahun Mendatang

Sektor usaha perlu melakukan sejumlah inovasi. Hal tersebut perlu dilakukan agar sektor usaha tidak mengalami kematian di masa depan.

Featured-Image
CEO Manara Digital Enterprise, Anthony Leong dalam acara Road to Munas Hipmi XVII di Institute Agama Islam Muhammad Azim, Jambi, Senin (3/10). (apahabar.com/Gabid Hanafie)

bakabar.com, JAKARTA – CEO Manara Digital Enterprise, Anthony Leong mengungkapkan sektor usaha akan mengalami kematian dalam 10 tahun ke depan. Hal itu akan terjadi apabila sektor usaha tidak melakukan inovasi.

Saat ini, sebanyak 40 persen sektor usaha yang ada akan menghadapi kematian. Untuk itu, sektor usaha tersebut perlu melakukan transformasi agar dapat bertahan.

“Melakukan inovasi menjadi satu-satunya cara untuk bertahan dalam bisnis,” ujarnya dalam acara Road to Munas HIPMI XVII di Institut Agama Islam Muhammad Azim, Jambi, Senin (3/10).

Ia mencontohkan bagaimana perusahaan yang dulu merupakan pemegang bisnis terbesar yaitu taksi yang kini sedang menghadapi masa sulit.

Hal itu terjadi karena, inovasi bisnis antar jemput berkembang melalui teknologi digital. Teknologi tersebut semakin berkembang sampai menjadi platform keuangan.

“Ini menjadi contoh, pentingnya inovasi oleh perusahaan untuk bertahan di zaman digital,” ungkapnya.

Potensi kemajuan ekonomi digital di Indonesia masih sangat besar. Pengguna internet di Indonesia dari data 2014-2019 menunjukan kenaikan pesat dua kali lipat.

Kenaikan jumlah pengguna mencapai 150 juta orang dari yang sebelumnya berjumlah 72 juta orang pada tahun 2014. Perkembangan tersebut bersamaan dengan jumlah pengguna smartphone.

“Jumlah pemilik smartphone melonjak tajam sebesar 68 persen,” jelasnya.

Hal ini menunjukan bahwa potensi pasar digital di Indonesia sangat besar dan masih terus berkembang ke depannya.

Anthony menyampaikan cerita tentang pelukis terkenal perancis, Ernest Meissonier, yang memiliki kemampuan yang hebat dan sangat detail. Kemampuan tersebut kemudian harus ditinggalkan ketika lahir teknologi kamera.

“Kita harus mengikuti perkembangan zaman untuk memastikan bisnis kita terus relevan di tengah masyarakat,” imbuhnya.

Selain kemampuan membangun inovasi diperlukan juga kemampuan menyelesaikan masalah komitmen yang kuat, serta kemampuan analisis.

“Pentingnya investasi pada skill-skill tersebut untuk mengembangkan bisnis dalam ruang lingkup digital,” pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner