bakabar.com, BANTUL – Kembali Barito Putera menelan kekalahan di BRI Liga 1. Laskar Antasari ditekuk PSIS Semarang 0-1 dalam partai yang sempat diwarnai kontroversi wasit, Rabu (20/10) malam.
Awalnya pertandingan di Stadion Sultan Agung, Bantul, itu berlangsung cukup berimbang. Kedua klub sedikit berhati-hati dalam merancang serangan.
PSIS lebih dulu berusaha menekan melalui build serangan yang cukup rapi dari belakang. Namun belum diperoleh peluang nyata hingga 10 menit pertama.
Sedangkan Barito Putera sempat berkutat dengan kesalahan umpan dan kontrol, ketika sudah memasuki sepertiga akhir lapangan lawan.
Selepas menit 10, perlahan Barito mulai berani berkreasi di daerah pertahanan PSIS. Tercatat 4 crossing sudah lahir di sisi lapangan, kendati belum tepat mengarah ke sasaran.
Barito Putera mengklaim hadiah tendangan penalti menit 18, setelah Bagas Kaffa ditekel Muhammad Rio Saputra.
Namun wasit hanya memberi tendangan bebas, seusai berkonsultasi dengan hakim garis. Padahal melalui tayangan ulang, pelanggaran terjadi dalam kotak 16.
Peluang bagus Barito diperoleh Buyung Ismu Lessy yang melihat posisi kiper Joko Ribowo sedikit jauh dari gawang. Namun sepakan spekulasi Buyung di menit 28 ini masih sedikit melambung.
Lewat tendangan spekulasi, Fredyan Wahyu mencoba memecah kebuntuan PSIS di menit 33. Hasilnya bola memang tidak lengket di tangan kiper Adhitya Harlan, tapi masih dapat dibuang Miftah Sani.
Selanjutnya hingga babak pertama berakhir, kedua klub menampilkan skema transisi dari menyerang ke bertahan yang cukup bagus. Tak mengherankan kalau tendangan jarak jauh sering menjadi opsi.
Memasuki babak kedua, tepatnya di menit 50, PSIS memperoleh kans mencetak gol lewat diving header Andreas Ado. Namun si kulit bundar hanya melipir sisi luar jala gawang.
Sulit membongkar pertahanan Barito, PSIS memasukkan Fandi Eko dan Hari Nur Yulianto untuk menggantikan Brian Ferreira dan Andreas Ado di menit 57.
Justru kans emas diperoleh Barito di menit 69, setelah Beni Oktovianto sukses bermanuver melewati dua pemain lawan di kotak penalti. Hanya eksekusi akhir Beni terlalu menukik keluar gawang.
Lalu di menit 62, sepakan Jonathan Cantillana dari luar kotak penalti, kesulitan diamankan Adhitya Harlan. Lantas Hari Nur yang menyambar bola rebound, sudah terperangkap offside.
Di tengah tekanan PSIS, Barito nyaris memecah kebuntuan di menit 70 melalui sepakan drive yang dilepas Buyung Ismu.
Namun ujung jari Joko Ribowo dapat menyentuh bola yang kemudian menyentuh mistar, sehingga hanya menghasilkan tendangan sudut.
Melalui tendangan sudut itu, Rafael Oliveira berhasil menyambut bola di tiang dekat. Namun Joko Ribowo kembali melakukan penyelamatan apik.
Barito lantas melakukan pergantian ganda di menit 75. Rizky Rizaldi Pora dan Alif Jaelani masuk lapangan untuk menggantikan Buyung Ismu dan Aleksandr Rakic.
Akhirnya PSIS berhasil mencetak gol di menit 82. Gol ini berawal dari serangan balik yang diinisiasi Septian David dari kanan lapangan.
Bola kemudian dioper ke kotak penalti, tapi gagal dikontrol Komarudin. Lantas bola liar selanjutnya diselesaikan Jonathan Cantillana dengan sepakan dari luar kotak penalti.
Hingga pertandingan berakhir, Barito Putera tetap gagal mencetak gol untuk menghindari 3 kekalahan beruntun di BRI Liga 1.
Sebaliknya PSIS sementara menghuni peringkat teratas klasemen dengan 18 poin dari 8 pertandingan. Panser Biru unggul 2 poin atas Bhayangkara FC yang baru bermain 7 kali.