bakabar.com, BANJARBARU – Menyambut Hari Tani Nasional, Dinas Ketahanan Pangan Kalimantan Selatan beserta pemerintah Banjarbaru melakukan panen pekarangan pangan lestari (P2L) di KWT Bougenville, Guntung Payung Banjarbaru, Kamis (24/9) siang.
Panen juga digelar serentak secara nasional bersama Menteri Pertanian melalui video conference.
“Kegiatan ini untuk menumbuhkan dan mendorong semangat, kreativitas serta partisipasi masyarakat untuk mengambil peran dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan,” kata Kepala Dinas Ketapang Kalsel, Suparno kepada bakabar.com
Kegiatan bertani melalui tanaman hidroponik dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, dalam hal ini perempuan yang tergabung dalam kelompok wanita tani (KWT). Melalui bertani secara mandiri, mereka dapat memastikan kualitas pangan yang ditanam lebih terjamin.
“Prinsipnya bukan hanya hitungan jumlah tetapi kualitasnya. Bukan hanya di sini, tetapi harus terjangkau ke kelompok tani dan masyarakat, ” lanjut dia.
Dia menambahkan, ada lebih 300 jenis tanaman pangan di Kalsel yang mampu mencukupi kebutuhan selama 3 bulan ke depan.
Selain menggelar panen serentak, KWT Bougenville juga masuk dalam nominasi P2L secara nasional. Sedikitnya ada 70 KWT di kawasan Banjarbaru yang dilakukan pembinaan dan monitoring oleh Dinas Ketapang Kalsel.
“Dari hasil monitoring, memang dari sisi teknis yang terbaik. KWT ini bisa mengelola lahan yang ada, mulai dari ketersediaan bibit hingga demplot seperti jumlah tanaman, jenis dan ragam,” ungkap Kasi Konsumsi dan Pengembangan Pangan Lokal, Riza Rosadi menambahkan.
Selama 3 tahun, Pemprov Kalsel membantu memfasilitasi terkait pembiayaan kegiatan KWT di Kalsel. Hal ini untuk memacu semangat para kelompok petani untuk bertanam sayur di pekarangan rumah. “Melalui APBD, tahun pertama Rp 60 juta lalu Rp 15 juta dan tahun ketiga Rp 10 juta, ” sebut dia.
Panen P2L serentak ini juga dihadiri Wakil Wali Kota Banjarbaru, Darmawan Jaya Setiawan. Dia mengapresiasi keunggulan Banjarbaru yang masuk dalam nominasi penghargaan secara nasional oleh kementerian pertanian pusat.
“Pertanian kita berkembang pesat terutama di bidang holtikultura, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, peternakan, perikanan, tanaman padi, ” sebut Jaya.
Kemajuan kota, kata dia, harus didukung dengan basis ketahanan pangan. Dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah secara maksimal, terlebih di kondisi pandemi, maka akan menguntungkan masyarakat.
“Ini bisa menghemat pengeluaran keluarga, uangnya bisa digunakan untuk kepentingan mendesak, ” tuturnya.