bakabar.com, KOTABARU – Pemerintah Kabupaten Kotabaru resmi menerima kedatangan 12 orang dokter internship.
Para dokter itu disambut sejumlah pejabat Kotabaru, di Aula Rumah Sakit Pangeran Jaya Sumitra, Selasa (2/3).
Belasan dokter tersebut merupakan peserta dalam Program Internship Dokter Indonesia (PIDI) angkatan ke-I tahun 2021-2022.
Pelaksana harian (Plh) Bupati Kotabaru, diwakili Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, H Akhmad Rivai, mengatakan penerimaan peserta PIDI sudah menjadi agenda rutin tahunan di daerah ini.
PIDI merupakan program Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Sementara, jumlah pesertanya, terus mengalami peningkatan dari tahun 2015 sampai tahun 2021.
“Pemerintah Kotabaru tentu sangat mengapresiasi dan menyambut gembira kegiatan ini. Program ini merupakan pelatihan profesional kegiatan dokter sesuai peraturan undang-undang ayat 24 tahun 2019 tentang kepraktekan,” pungkas Rivai.
Sementara, Plt Dinas Kesehatan Kotabaru, Ernawati, menerangkan kegiatan PIDI merupakan tahap awal sebelum dokter atau para peserta menjalankan tugasnya.
“Nah, untuk tahun ini ada dua belas orang peserta PIDI. Mereka akan dibagi tiga. Pertama, di RSUD Pangeran Jaya Sumitra, PKM Kelumpang Hilir, dan PKM Kelumpang Hulu,” terangnya.
Sebagai informasi, PIDI merupakan program dari pemerintah pusat, yang bertujuan untuk menambah keterampilan dan kopetensi para dokter yang baru menyelesaikan studi di universitas masing-masing selama kurang lebih setahun.
Selain itu, PIDI diharapakan untuk melakukan perbaikan sistem kesehatan di Indonesia. Di samping bertujuan untuk menjaga kualitas kompetensi dokter.
Program dokter internship juga diproyeksikan untuk meratakan distribusi tenaga dokter hingga ke daerah-daerah terpencil dan daerah bermasalah kesehatan.
Dokter internship merupakan suatu program pre-registration trainning sebelum mendapat Surat Tanda Registrasi (STR) dari Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) bagi dokter yang baru menyelesaikan masa pendidikan profesi berbasis kompetensi.
Tujuannya, untuk menerapkan kompetensi yang diperoleh selama pendidikan, secara terintegrasi, komprehensif, mandiri, serta menggunakan pendekatan kedokteran keluarga dalam rangka pemahiran dan penyelarasan antara hasil pendidikan dengan praktik di lapangan.