bakabar.com, BANJARBARU - Ratusan masyarakat mendatangi pasar murah yang dilaksanakan di Lapangan Murjani Banjarbaru, Selasa (5/3) pagi.
Sikap masyarakat bukan tanpa alasan. Menjelang bulan suci Ramadan, harga sebagian bahan pokok (bapok) di Kota Idaman memang melonjak.
Seperti harga beras medium premium yang awalnya dibanderol antara Rp75 ribu hingga Rp78 ribu per 5 kilogram, naik menjadi Rp80 ribu hingga Rp85 ribu per 5 kilogram.
Kemudian telur yang sebelumnya Rp28 ribu hingga Rp30 ribu per kilogram, naik menjadi Rp31 ribu hingga Rp33 ribu.
"Tentu kami sangat terbantu dengan pasar murah. Sekarang semuanya naik mulai dari telur, ayam, hingga beras," papar Eti, warga Loktabat Utara yang ditemui bakabar.com di lokasi pasar murah.
Makanya Eti rela datang lebih awal dan rela mengantre berlama-lama, "Tidak masalah mengantre, karena yang penting dapat. Kami berharap pasar murah digelar setiap minggu kalau bisa," cetusnya.
Kegiatan pasar murah tersebut diselenggarakan Pemkot Banjarbaru yang berkolaborasi dengan sejumlah asosiasi dagang.
"Semua harga bahan pokok yang dijual seperti beras, gula atau minyak goreng telah disubsidi," jelas Said Abdullah, Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot) Banjarbaru.
"Besaran subsidi senilai Rp5 ribu dengan tujuan membantu masyarakat Banjarbaru yang terdampak inflasi agar bisa tenang menyambut Ramadan," sambungnya.
Adapun pelaksanaan pasar murah juga berkat dana insentif fiskal yang diterima Pemkot Banjarbaru di akhir 2023 masing-masing sebesar Rp9,3 miliar dan Rp9,6 miliar.
"Semuanya dibelanjakan dalam tahun anggaran 2024. Semoga bisa mendapatkan dana tesebut, sehingga masyarakat bisa langsung mendapatkan manfaat insentif fiskal,” tuntas Said.
Sementara Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) juga akan menggelar pasa murah mulai 5 hingga 15 Maret 2024. Kemudian 13 Maret 2024, pasar murah diselenggarakan atas kerja sama dengan Dinas Perdagangan (Disdag) Kalsel.
"Kami memiliki program stabilisasi harga. Selain awal bulan puasa, pasar murah juga akan digelar menjelang Idulfitri selama lima hari," jelas Jumiatun, Kabid Perdagangan Disperindag Banjarbaru.