bakabar.com, BANJARMASIN – Menyambut datangnya bulan kelahiran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaih wa aalih wa sallam, LDNU Kabupaten Banjar menggelar Dauroh Syamail Rasul pada Sabtu (26/10) malam.
Acara yang mengangkat tema “Mengenal Rasulullah lebih dekat” itu menghadirkan pakar hadits dan sejarah dari Hadhramaut, Habib Prof. Dr. Alwi bin Hamid bin Syihabuddin.
“Berbeda dengan Sirah yang mengkaji perjalanan hidup Nabi, Syamail mengkhususkan kajian pada sosok agung pribadi Nabi sebagai teladan umat Islam,” kata Sekretaris LDNU Kabupaten Banjar, Ustadz Khairullah Zain.
“Idealnya, sebelum mengkaji sirah kita lebih dahulu mengkaji syamail. Karena syamail akan melahirkan rasa cinta kepada Baginda Nabi,” lanjut Ustadz yang kerap memakai nama pena Abu Zein Fardany itu.
Dengan menghadirkan Habib Alwi bin Hamid bin Syihabuddin dari Hadhramaut, l LDNU Kabupaten Banjar mengharapkan peserta Dauroh bisa lebih mengenal sosok agung Rasulullah shalallahu ‘alaih wa aalih wa sallam dari dzuriatnya yang juga pakar dalam kajian sejarah dan hadits.
“Kami memilih Guru besar dari Hadhramaut ini karena beliau pakar kajian syamail. Habib telah menulis tidak kurang dari empat puluh judul kitab dan telah diterjemahkan ke berbagai bahasa. Termasuk diantaranya tentang Syamail Rasul,” ungkap Bendahara PCNU Kabupaten Banjar, Ustadz Muhammad HR ketika memberikan pengantar pembuka acara.
“Jadi, tidak semata-mata karena beliau dzuriat Nabi, tapi juga memang pakar di bidangnya,” tegas Ustadz yang juga seorang pengusaha sukses ini.
Sementara, Habib Alwi ketika memberikan dauroh mengkritisi kajian tentang Nabi selama ini yang umumnya hanya membahas perjalanan hidup (Sirah) tapi minim kajian sosok (Syamail).
“Di Indonesia umumnya kita mengkaji kitab Khulashoh Nurul Yaqin (kitab Sirah, red) sebagai pelajaran untuk anak-anak. Bahkan saya di Tarem waktu kecil juga baca kitab tersebut. Kedepannya kita berharap Syamail Rasul juga diajarkan untuk anak-anak,” kata Habib Alwi Bin Syihab.
Syamsudin Muhammad, peserta dauroh yang datang dari Banjarmasin rela menempuh jarak 40 km demi menghadiri dauroh beralasan, “Kita mendapatkan banyak pengetahuan yang mungkin banyak orang belum tahu.”
“Bahasa yang digunakan beliau, bahasa sederhana yg sangat mudah difahami. Beliau ramah sekali, dan humoris. Sangat meng-NU. Sayang sekali, kalau melewatkan dauroh dari beliau ini,” kesan dosen Bahasa Arab UIN Antasari ini.
Melihat masyarakat antusias mengikuti dauroh, maka pihak panitia berinisiatif kembali menggali dauroh lanjutan yang akan dilaksanakan pada Jumat (4/11) malam. Namun, karena tempat terbatas, pihak panitia pelaksana mensyaratkan hanya yang mendaftar yang bisa mengikuti acara ini.
“Silakan daftarkan nama kepada panitia di kontak 0821 9542 3994,” ucap Ketua Panitia Pelaksana, Sahlani.
Baca Juga: Tajamnya Pandangan Guru Seman Mulya; Mengetahui Muridnya yang Datang Mengaji tanpa Izin Suami
Baca Juga: UAS Ajak Masyarakat Gunakan Akal Dalam Jalani Kehidupan
Editor: Muhammad Bulkini