bakabar.com, BANJARMASIN – Dunia kesenian Kalsel berduka. Salah satu maestro seni tradisional Lamut Banjar, Gusti Jamhar Akbar meninggal dunia di Banjarmasin saat berusia 79 tahun, Minggu (28/2).
Dengan begitu, Dewan Kesenian Banjarmasin berencana mengusulkan sosok seniman tersebut untuk diabadikan menjadi nama sebuah jalan atau gedung.
Ini sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi Gusti Jamhar Akbar di bidang kesenian tradisional sastra tutur Lamut.
“Kita coba usulkan ke pihak terkait, mudah-mudahan bisa dijadikan nama jalan atau gedung kesenian untuk menghormati dedikasi dan upaya beliau terhadap pelestarian kesenian Lamut," ujar Ketua Dewan Kesenian kota Banjarmasin, Hajeriansyah.
Ia mengatakan beliau juga telah mendapat gelar maestro dari Presiden RI Joko Widodo.
Bahkan juga ada penghargaan dari Kesultanan Banjar. Itu artinya beliau telah menjadi kebanggaan bagi daerah, dan kiprahnya pun diakui hingga ke kancah nasional.
“Artinya beliau sudah membawa kebanggaan bagi Kalsel. Jadi sangat layak untuk diapresiasi dengan mengambil nama beliau untuk dijadikan nama jalan atau gedung kesenian,” tambahnya.
Disinggung mengenai eksistensi Lamut sendiri, Hajeriansyah menyayangkan proses pewarisan pelamutan tidak berjalan baik sepeninggal Kai Jamhar.
Meskipun sebenarnya, anak beliau sudah memahami tentang sebuah tradisi berkisah yang berisi cerita tentang pesan itu.
“Beliau salah satu pelamutan terbaik. Tapi sayang pewarisannya tidak berjalan dengan baik. Walaupun anak beliau paham, namun belum naik panggung,” terangnya.
Ia berharap, ada orang yang bisa mewarisi keahlian beliau. Mengingat semasa hidupnya Kai Jamhar juga memiliki beberapa orang murid dan melakukan pelatihan tentang kesenian lamut
“Mungkin tidak sebaik beliau, kita harap adalah satu atau dua orang yang berani naik panggung. Saya akan mengupayakan hal itu, agar ada regenerasi. Paling tidak yang pernah berhubungan langsung dengan beliau,” harapnya.