bakabar.com, BANJARMASIN – Guru sekolah swasta di Banjarmasin masih mengeluh. Mereka merasa belum dapat perhatian setara dari Pemkot soal tunjangan dan pengangkatan pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) dan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Seperti misalnya curahan hati Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 3 Banjarmasin, Jumansyah. Ia merasa guru tak diperhatikan.
“Guru-guru di swasta ini tidak diperhatikan, contohnya aja ada penerimaan P3K, itu dibedakan,” adu Jumansyah saat hadiri reses anggota DPRD Kalsel, Hj Dewi Damayanti di aula Mesjid Al Jihad, Banjarmasin, Senin (18/10).
Berbeda dengan honorer yang mengajar di sekolah negeri di bawahi langsung oleh Pemprov Kalsel. Mereka menerima duit tunjangan dari kas daerah.
Mestinya, hal serupa pun diberikan pula oleh Pemkot Banjarmasin untuk para guru swasta. Hal tersebut dapat membantu keuangan sekolah yang semuanya di biaya oleh yayasan yang diterima dari SPP siswa.
Ia berharap suara itu bisa didengar oleh pemerintah dan para anggota Dewan dapat mendukung upaya untuk kesejahteraan para guru di ibu kota.
Sementara, Dewi Damayanti mengatakan siap menjembatani aspirasi para guru untuk disampaikan pada pemerintah.
“Kalau ada mereka curhat apa saya siap menjembatani nantinya,” kata Dewi.
Politisi Perempuan Partai Golkar itu mengatakan sengaja Reses dan mengumpulkan para tenaga pendidik di Banjarmasin. Selain soal tunjangan ia ingin mendengar curhat para guru yang kini dihadapi mengajar saat pandemi.