bakabar.com, MARTAPURA - Sebanyak 335 guru pendidikan usia dini (Paud) di Kabupaten Banjar, Kalsel, dilatih penanganan stunting.
Dibagi menjadi 4 angkatan, para peserta diberi materi pengenalan anak berkebutuhan khusus, cara belajar anak usia dini, kesehatan dan gizi anak, komunikasi dalam pengasuhan, serta etika dan karakter pendidik Paud.
"Stunting bukan hanya masalah fisik semata,"
ujar Bunda PAUD Kabupaten Banjar, Hj Nurgita Tiyas, saat membuka Pendidikan dan Pelatihan Stimulasi Penanganan Stunting Guru PAUD, di Aula Disdik, di Martapura, Jumat (9/6).
"Tetapi juga memiliki dampak yang besar terhadap perkembangan kognitif dan sosial anak. Oleh karenanya, melalui pelatihan ini akan diajarkan tentang pendekatan efektif, pengasuhan yang tepat, serta bagaimana memberikan stimulasi maksimal bagi pertumbuhan dan perkembangan anak," sambung Gita.
Baca Juga: Berlangsung 3 Hari, Expo Ekraf di Alun-Alun Martapura Resmi Dibuka
Gita melanjutkan, saat ini satu dari tiga balita Indonesia mengalami stunting. Hal ini bukan persoalan bangsa di masa sekarang saja, melainkan menyangkut masa depan karena anak-anak adalah generasi penerus.
"Bagaimana kita bisa mencapai visi Indonesia Emas di tahun 2045 kalau modal dasarnya yaitu anak - anak bangsa mengalami stunting, terganggu perkembangan kognitif dan kesehatannya," terang istri Bupati Banjar ini.
Oleh karena itu ia berharap dengan pelatihan ini, para peserta dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran dalam pengasuhan stimulasi penanganan stunting.
"Selain itu juga dapat memberikan perhatian yang lebih kepada anak-anak, memastikan pertumbuhan dan perkembangannya secara optimal, serta mencegah terjadinya stunting di masa depan," tandas Gita.
Pada kegiatan tadi, narasumber di antaranya Bunda Paud Kabupaten Banjar, PCP Stunting, dan Dinas Kesehatan Banjar.
Baca Juga: Agustus, MTQ Kabupaten Banjar Siap Digelar di Gambut