bakabar.com, KANDANGAN – Sejumlah jemaah pengajian KH Muhammad Riduan Baseri mengaku tidak menyangka ulama kharismatik asal Kandangan itu meninggalkan dunia begitu cepat.
KH Muhammad Riduan Baseri atau Guru Kapuh wafat di RSUD Brigjen H Hasan Basry Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) sekitar pukul 9.00 wita, Rabu (11/8).
Guru Kapuh yang berpulang pada usia 55 tahun merupakan Pengasuh Majelis Taalim Al Hidayah dan Pengasuh Pondok Pesantren Ibnu Athaillah.
Salah seorang jemaah bernama Apul (57) warga Kecamatan Kandangan selalu hadir mengikuti kegiatan majelis Guru Kapuh secara langsung sebelum pandemi Covid-19.
“Tidak menyangka dapat kabar tadi pagi, rasa terkejut sekali,” ungkapnya.
Sementara Aidi (61) warga Desa sungai Pinang Kecamatan Daha Selatan merasa sangat kehilangan atas meninggalnya tokoh alim ulama besar tersebut.
“Ceramah sidin mudah dipahami, sehingga bisa diterapkan dalam kehidupan,” kata Aidi.
Dia mengaku sering mengikuti majelis yang diadakan empat kali selama satu minggu melalui streaming atau daring.
“Tapi selama 10 hari terakhir beliau sakit,” lanjutnya.
Ribuan jemaah memadati Ponpes Ibnu Athaillah Desa Kapuh Kecamatan Simpur untuk bisa memanjatkan doa langsung di makam KH Muhammad Riduan Baseri.
Namun karena pandemi Covid-19, pihak keluarga Guru Kapuh meminta agar jemaah bergantian masuk dengan protokol kesehatan (prokes).
Sebelum tiba di kawasan Ponpes Ibnu Athaillah, Aidi bersama jemaah lain baik dari wilayah HSS maupun luar daerah juga mengikuti salat jenazah di RSUD Brigjend H Hasan Basry Kandangan.