Kalsel

Guntur Prawira Blak-Blakan Soal Mahar Politik, Ini Katanya…

apahabar.com, BANJARMASIN – Mahar politik istilah yang sudah tidak asing lagi. Untuk memuluskan misi politik atau mendapatkan…

Featured-Image
Ketua DPW Partai Nasdem, H Guntur Prawira. Foto-dok

bakabar.com, BANJARMASIN -Mahar politik istilah yang sudah tidak asing lagi. Untuk memuluskan misi politik atau mendapatkan kendaraan parpol, mahar bak sebuah adat yang wajib dilewati.

Bagaimana dengan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) terkait mahar poltik yang kini bukan hal tabu bagi beberapa parpol?

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem, H Guntur Prawira blak-blakan soal itu. Ia menegaskan di Partai Nasdem, 'jual beli' dukungan atau bisa diartikan mahar politik tak berlaku.

"Siapa pun yang duduk sebagai ketua, wakil ketua, ketua fraksi itu bebas dari mahar," ujarnya. Begitu juga dengan calon kepala daerah yang melamar ke Nasdem, Guntur memastikan tak dikenakan mahar.

"Mereka yang mau mendapatkan jabatan cukup menyampaikan argumentasi ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Nasdem," ujar tokoh pers ini dihadapan sejumlah wartawan, Selasa (10/9) di Fraksi Partai Nasdem DPRD Kalsel.

Ditanya terkait pendaftaran calon kepala daerah untuk Pilkada serentak 2020 mendatang? "Kami akan membuka pendaftaran 29 September 2019," jawabnya.

Menurut Guntur, pihaknya tak memilah siapa yang melamar lewat Partai Nasdem, begitu juga dengan kader.

Bicara hasil Pemilu 2019, ia merasa puas. Sebab periode ini Nasdem mengalami pertumbuhan politik yang cukup bagus di Kalsel. Cerminannya, hasil peraihan kursi legislatif di DPRD kabupaten, kota, dan provinsi.

"Sekarang kita dapat kursi di 13 kabupaten dan kota. Yang cukup membanggakan di provinsi, Nasdem mandiri dengan fraksi sendiri," ujarnya bangga.

Ketimbang 2014, perolehan kursi periode 2019, Nasdem hanya dapat 31 kursi di DPRD kabupaten, kota, dan provinsi. Tahun ini akumulasi kursi yang didapat partai ini 41. Bahkan ada di kabupaten di mana Nasdem dapat jatah pimpinan dewan.

“Yang sangat menyedihkan di Kotabaru, sebelumnya kita dapat unsur pimpinan, kini hanya mampu meraih 2 kursi. Padahal 2014 Nasdem dapat 6 kursi," ungkapnya. Tentu apa yang terjadi di Kotabaru menjadi bahan evaluasi pihaknya agar bisa lebih baik lagi pada Pemilu berikutnya.

Baca Juga: H+1 Pelantikan DPRD Kalsel, Nasdem Langsung Tancap Gas

Baca Juga: MAPPI Kalselteng Gelar Diseminasi dan Sosialisasi SPI (DS)-100

Reporter: Rizal Khalqi
Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner