bakabar.com, BANJARBARU – Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung Banjarbaru melaksanakan grand launching, Kamis (9/12). Berbagai layanan bersyariat Islam diterapkan.
Direktur RSI Sultan Agung Banjarbaru, dr Rifqiannor mengatakan, RSI Sultan Agung Banjarbaru ini merupakan cabang pertama dari RSI Sultan Agung Group yang mana berdiri di atas tanah wakaf.
Sudah mulai beroperasi sejak 31 Maret 2021, hingga tiba hari ini di grand launching. RSI Sulatan Agung sebutnya dimaksudkan juga sebagai syiar serta sarana dakwah sesuai dengan visi misinya.
Pada 1 Desember tadi, pihaknya kata Rifqiannor telah bekerjasama secara resmi dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. “Sehingga kami siap memberikan pelayanan kesehatan, baik pasien BPJS maupun Non BPJS,” kata Rifqi.
Sijelaskannya, saat ini RS yang dipimpinnya itu sudah memiliki berbagai pelayanan seperti poliklinik. Di antaranya poli gigi, penyakit dalam, kandungan, bedah, anak dan poli mata.
“RSI Sultan Agung Banjarbaru sudah memiliki alat dan dokter spesialis yang kompeten di bidangnya menangani masalah mata hingga pelayanan pasien Covid-19,” tuturnya.
Sejak beroperasi pada Maret lalu, pihaknya juga telah bekerja sama dengan Lazis Sultan Agung dalam memberikan dan melaksanakan Corporate Social Responsibility (CSR).
Di antaranya medical check up untuk para santri, sunatan massal hingga operasi katarak dan bibir sumbing yang juga bekerja sama dengan smile train.
Guna memberikan pelayanan prima sesuai dengan prinsip syariah, RSI Sultan Agung Banjarbaru telah dilengkapi dan memiliki sertifikat gizi halal dari Majelis Ulama Indonesia. Bakal menyusul sertifikat rumah sakit syariah di awal tahun 2022 nanti.
Dengan begitu, ia berharap RSI Sultan Agung Banjarbaru dapat konsisten memberikan pelayanan rumah sakit dengan menerapkan syariah.
Ia mengklaim RSI Sulatan Agung akan menjadi rumah sakit syariah pertama di Kota Banjarbaru dan rumah sakit swasta syariah pertama di Kalimantan.
Setelah resmi bekerjasama dengan BPJS, RSI Sukatan Agung Banjarbaru katanya mengusung tema BPJS Sultan. Yang artinya selalu unggul dalam memberikan pelayanan kesehatan, terkemuka dan menjadi pembangun peradaban Islam menuju masyarakat sehat sejahtera yang dirahmati Allah SWT khususnya di Kota Banjarbaru.
Sementara itu, Kepala BOD RSI Sultan Agung, Masyhudi mengatakan RSI Sultan Agung semuanya dijalankan sesuai syariah Islam. “Akadnya syariah, pelayanannya syariah seperti gizinya halal, bahkan laundrynya dipastikan tidak hanya bersih wangi tapi juga suci untuk beribadah,” detailnya.
Mutu wajib syariah, katanya diterapkan dalam rangka menjaga akidah dan syariah pasien. Bahkan, dalam SOP nya, semua pasien yang dalam sakaratul maut wajib mendapat talqin sakaratul maut, atau mendapatkan bimbingan. “Itu ada di SOP, semua pasien yang dirawat di sini salat 5 waktunya diingatkan, jika kesulitan, akan dibantu perawat,” tambahnya.
Dilanjutkannya, pelayanan RSI Sultan Agung selama memakai BPJS maka layanan kesehatan dijaminnya semua gratis. "Kalau sesuai aturan bagi pengguna BPJS di RSI Sultan Agung gratis," ujarnya.
Sementara Sekda Kota Banjarbaru, Said Abdullah mengatakan, rumah sakit ini menambah satu lagi layanan kesehatan di Kota Banjarbaru. “Kami (Pemerintah Kota Banjarbaru) mengapresiasi, senang dan bangga dengan kehadiran rumah sakit ini,” kata Said.
Yang lebih membuatnya senang, rumah sakit ini tidak membedakan pasien BPJS, dan akan dilayani dengan nyaman. Di samping itu, keunggulan yang ada di RSI ini yaitu orologi dan mata sehingga menjadi rujukan di Kalsel.
“Poinnya, rumah sakit ini dikelola dengan benar-benar Islami, seperti perhatian akan waktu salat, tentang wudhu, mengingatkan doa-doa serta ada bimbingan talqin disaat sakratul maut,” katanya.
Bahkan, lanjutnya dana dari rumah sakit ini berasal dari wakaf serta dikelola dengan kaidah wakaf sehingga keuntungan rumah sakit ini juga digunakan untuk umat. Dirinya juga memuji kelengkapan fasilitas dari rumah sakit baru tersebut.
Hadir dalam acara Grand Launching tersebut para ulama, pengusaha H Norhin serta istri, Wali Kota Banjarbaru, HM Aditya Mufti Ariffin yang diwakili Sekda Kota Banjarbaru, Drs H Said Abdullah MSi, Ketua MUI Kalimantan Selatan KH Husin Naparin Lc MA.
Juga Ketua MUI Banjarbaru, KH Nur Syahid Ramli, Kepala BOD RSISA, Dr H Masyhudi, AM, MKes, Ketua Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA), H Hasan Toha Putera, Direktur RSI Sultan Agung Banjarbaru, dr Rifqiannor, MARS, Kepala BPJS Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, Agus Supratman, SKM.
Serta Ketua Pembina Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung, Bapak Drs. H. Azhar Combo, Ketua Pengawas Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung, Dr. Drs. H. Achmad Darodji, MSi serta para tamu undangan lainnya.