News

Gerak Cepat Kalsel Tangkal Cacar Monyet, Deteksi Dini Jadi Kunci

apahabar.com, BANJARBARU – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) baru tadi mengumumkan temuan kasus perdana cacar monyet. Ia seorang…

Featured-Image
Warga yang mengalami sakit kepala berat dan tubuh terasa panas disertai mengeluarkan ruam pada kulit sesegera mungkin diminta melapor ke puskesmas setempat. Foto ilustrasi cacar: Kompas.com

bakabar.com, BANJARBARU – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) baru tadi mengumumkan temuan kasus perdana cacar monyet. Ia seorang pria 27 tahun asal Jakarta.

Kewaspadaan daerah pun meningkat, seperti halnya di Kalimantan Selatan (Kalsel).

Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, dr Diauddin memastikan jajarannya telah lebih dulu waspada.

“Kami sudah lama melakukan sistem kewaspadaan dini,” ujar dr Dia, sapaan akrabnya, kepada bakabar.com, Senin (22/8) siang.

Dinkes, kata dia, sudah meminta seluruh puskesmas di 13 kabupaten/kota mengidentifikasi dan aktif melapor secara berkala.

“Jika ada kasus-kasus yang mempunyai gejala mirip dengan cacar monyet, segera lapor,” katanya.

Lebih jauh, pemerintah kabupaten atau kota juga diminta aktif sosialisasi ke puskesmas sebagai antisipasi, mitigasi risiko dan pencegahan dini.

Usia rentan tertular cacar monyet, kata dr Dia, 16 tahun ke bawah. Perilaku hidup sehat dan bersih mesti jadi kunci. Termasuk menjaga sentuhan.

Ahli Madya Epidemiolog Kesehatan, Dinkes Banjarbaru, Edi Sampana memastikan instruksi Dinkes Kalsel sudah mulai dijalankan. Teranyar, bersurat ke seluruh puskesmas se-Kota Idaman.

“Kami minta waspada terhadap orang bergejala mirip cacar monyet,” ujarnya.

Kalau hanya gejala sakit kepala berat dan tubuh terasa panas, kata dia, masih umum. Namun berbeda jika sudah mengeluarkan ruam, maka orang tersebut wajib periksa ke puskesmas.

Cacar monyet sendiri tidak seperti Covid-19 yang menular lewat udara. Tapi, tutur Edi, melalui sentuhan.

“Kita lakukan penyuluhan ke masyarakat agar menjaga jarak dan tidak bersentuhan dengan orang yang datang dari luar negeri dan mempunyai gelaja mirip cacar monyet,” imbuhnya.

Edi bilang angka kematian yang disebabkan cacar monyet hanya berkisar 1 persen. Ia menekankan pada intinya masyarakat jangan panik dan berlebihan mengadapi situasi ini.

“Pada prinsipnya, masyarakat tidak perlu resah. Sebab cacar monyet tidak menular lewat udara,” tandasnya.



Komentar
Banner
Banner