Kalsel

Geopark Meratus Siap Go Internasional di 2022

apahabar.com, BANJARBARU – Terbentuk dari ofiolit berusia ratusan juta tahun dan termasuk tertua di Indonesia. Pemerintah…

Featured-Image
Gua Liang Lapah, salah satu kekayaan alam Gunung Meratus. Foto-Antara

bakabar.com, BANJARBARU – Terbentuk dari ofiolit berusia ratusan juta tahun dan termasuk tertua di Indonesia. Pemerintah Kalsel bakal mendaftarkan Pegunungan Meratus sebagai UNESCO Global Geopark (UGG) di tahun depan.

“Saat ini posisinya sudah diakui sebagai geopark nasional salah satunya Meratus. Karena itu kita mau menjadikan Pegunungan Meratus ini menjadi UGG, tahun depan kita ajukan,” ujar Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Kalimantan Selatan (Kalsel), Nurul Fajar Desira kepada bakabar.com, Sabtu (8/5/2021).

Sebab terangnya, pembentukan Pegunungan Meratus yang unik menjadi alasan geopark meratus akan bisa diakui dunia.

Seperti diketahui, menurut para ahli, wilayah Kalsel secara ilmu kebumian merupakan wilayah yang sangat jarang terdapat di muka bumi.

Pegunungan Meratus sendiri tersusun oleh kelompok batuan ultramafik, malihan, melange dan terobosan (seri Ofiolit) yang diperkirakan berumur Yura (150-200) juta tahun yang lalu sampai kapur awal/bawah (100-150) juta tahun yang lalu.

Menurut hasil kajian Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Kalsel, secara umum terdapat 57 titik geosite yang berpotensi dikembangkan sebagai bagian dari geopark Pegunungan Meratus.

Penelitian itu menyimpulkan bahwa konsep tematik yang diangkat adalah geopark meratus sebagai pegunungan ofiolit, mengingat pada pegunungan meratus tersusun oleh batuan tertua yang menjadi dasar pengendapan dari semua batuan yang ada di wilayah Kalsel dan juga menjadi salah satu batuan tertua yang ada di Indonesia.

Untuk itu, pada tahun ini Pemprov Kalsel sedang berupaya memenuhi persyaratan yang ditetapkan UGG.

Beberapa persyaratan itu di antaranya adalah infrastruktur menuju ke lokasi dan di lokasi geopark memadai.

“Ini kita persiapkan, ada 5 geosite yang kita tata. Kita bertahap dulu membangunnya. Di beberapa kabupaten dulu di bangun seperti Banjarbaru, Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kabupaten Banjar. Setelah itu sudah kita peroleh status UGG, kita naikkan sampai ke Barabai, Nateh, Jaro, dan seterusnya,” terang Fajar.

Kelima geosite tersebut ialah Taman Hutan Rakyat (Tahura) Sultan Adam, Matan Keladan, Cempaka, Belangian dan Batulicin.

Adapun tujuan go internasional itu, tidak lain sebagai upaya penyelamatan paru – paru dunia sekaligus menjadi pemasukan ekonomi masyarakat sekitar meratus.

“Satu tujuan geopark, kita melindungi kawasan pegunungan meratus karena merupakan hutan yang menjadi paru – paru dunia. Kita ingin sambil melindungi tapi jadi masukan ekonomi masyarakat dan konsep geopark alamnya kita lestarikan masyarakat di dalam terlibat dan kawasan itu jadi objek wisata,” tukasnya.



Komentar
Banner
Banner