bakabar.com, BANJARBARU - Tim Delegasi Unesco datang ke Kalimantan Selatan dalam rangka menganalisis Geopark Meratus. Analisis dilakukan selama sepekan kedepan.
Analisis ini dilakukan sebelum penilaian alias prapenilaian Geopark Meratus menuju Unesco Global.
Jenderal Global Geopark Network (GGN) sekaligus Ketua Dewan Unesco Global Geopark (UGGP), Dr Guy Martini, mengatakan pihaknya akan bekerja sama dalam menganalisis situasi dan memberikan opini.
"Waktu selama satu pekan ini cukup untuk melakukan analisis," papar Guy Martini di Gedung PM Noor, Setdaprov Kalsel, Selasa (25/10).
Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar, berharap tim bisa dapat menikmati semua keindahan alam di Bumi Lambung Mangkurat, termasuk Pegunungan Meratus.
"Dengan supervisi ini, diharapkan Geopark Meratus Indonesia masuk dalam Geopark Unesco Global. Apapun hasil analisis, harus segera diinformasikan agar bisa diperbaiki dan dilengkapi," sahut Roy.
Dijadwalkan delegasi Unesco mengunjungi Bekantan Research Station di Pulau Curiak. Kemudian Geosite Serpentinit Kiram, Geosite Hutan Serpentinit Sultan Adam Mandiangin, dan Pusat Informasi Geologi dan Geopark Sultan Adam Mandiangin.
Lalu Konservasi Anggrek dan Rusa Sambar Sultan Adam Mandiangin, pendulangan tradisional Intan Cempaka, serta Kampung Purun dan Kampung Sasirangan di Banjarbaru.
Perjalanan berlanjut ke Desa Wisata Belangian dan Hutan Hujan Tropis Kahung, eks tambang batu bara Oranje Nassau Pengaron, Balai Adat Malaris, dan Pasar Terapung Lok Baintan.