bakabar.com, BANJARBARU - Meski kerap diingatkan untuk tidak membawa barang "terlarang", panitia sering menemukan barang-barang itu di koper Calon Jemaah Haji (CJH).
“Kita sudah menginformasikan untuk tidak membawa barang yang dilarang, tetapi karena jemaah ini orang yang berbeda, berganti-ganti, jadi wajar ada yang belum paham,” ujar General Manajer AP I, Indah Preastuty kepada awak media saat ditemui di Asrama Haji Banjarbaru, Selasa (9/7/2019).
Indah Preastuty mengatakan, pihaknya akan tetap mensosialisasikan bahwa barang dalam jumlah tertentu dan jenis tertentu tidak bisa di bawa.
“Jadi, tadi di depan pintu banyak botol air mineral yang terbawa masuk dan menghambat pemeriksaan di sini, karena tetap tidak diizinkan. Sebenarnya, apa yang disosialisasikan beda orang juga, tapi tetap kita tidak pernah lelah dan tidak bosan-bosan melakukan sosialisasi ini,” tegas Indah.
Adapun barang-barang yang diamankan ada yang bisa dipakai lagi dan tidak bisa dipakai kembali.
Terkait hal itu, manager security and safety senior manager atau seksi keamanan bandara, Suriganata menambahkan, “Kalau minuman kan tidak usah dipakai lagi, tetapi dibuang langsung. Sedangkan barang-barang yang berharga akan ditinggal di sini, dititipkan ke panitia haji atau keluarganya yang bisa mengambil barang itu untuk dibawa pulang lagi, atau mungkin nanti sepulang dari tanah suci bisa diambil kembali.”
Suriganata menjelaskan jenis barang yang diamankan, yaitu barang-barang yang seperti semprotan gas, semua barang cair yang melebihi 100 ml. Semua cairan itu maksimum dalam kemasan 100 ml. Jika ditotal atau ditambahkan, tidak boleh lebih dari 1000 ml.
"(Selain itu) ada juga yang masih bawa rice cooker," ujarnya.
Padahal, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) sudah berulang kali mengingatkan untuk tidak membawa barang seperti itu. Namun karena banyaknya jemaah, pesan itu masih dimungkinkan tidak tersampaikan atau tidak dipahami.
Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Kalsel, Noor Fahmi mengakui, pihaknya sudah berulang kali mengimbau para calon jemaah haji (CJH) untuk tidak membawa barang yang dilarang.
“Kami sudah menghimbau sejak dilakukan manasik haji bahwa ini barang-barang yang dilarang untuk dibawa, yang berupa cairan dan rice cooker, ternyata masih ada terdapat hal-hal itu,” ujar Fahmi.
“Seperti kecap dan cairan-cairan yang lainnya (termasuk kosmetik) itu dilarang dan sebenarnya itu semua ada di sana. Dan bila dilarang tetapi masih ada di sini itu semua ditinggal, dikembalikan ke keluarganya. Dan kejadian ini terjadi setiap tahun,” bebernya.
Hal demikian, menurut Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Syarifullah, bukanlah ancaman keamanan berarti bagi jemaah, dan tidak perlu ada kekhawatiran untuk itu.
“Keamanan jemaah insya Allah aman saja, karena tadi sudah dijelaskan bahwa kita akan melayani dengan prima, saling koordinasi. Oleh karena itu tidak ada masalah, jadi kita doakan saja dari sini,” tegasnya.
Baca Juga:6 CJH Kloter 1 Tertunda Berangkat Haji
Baca Juga:Paman Birin Lepas Calon Jemaah Haji Kloter 1
Reporter: Nurul MufidahEditor: Muhammad Bulkini