Tak Berkategori

Gelar Teater, Himasindo FKIP ULM Kampanyekan Kesetaraan Hak Perempuan

apahabar.com, BANJARMASIN – Isu feminisme bakal disajikan dalam pertunjukan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Himasindo Fakultas…

Featured-Image
Ilustrasi gelaran teater Himasindo FKIP ULM. Foto-apahabar.com/Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN – Isu feminisme bakal disajikan dalam pertunjukan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Himasindo Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM).

Pertunjukan teater ini dijadwalkan digelar di Aula ULM, 3 Desember 2021 mendatang.

Feminisme adalah konsep kesetaraan gender yang masih terus digaungkan hingga sekarang.

Ide besar feminisme adalah memberikan hak dan perlakuan yang sama antara perempuan dan laki-laki dalam berbagai hal.

"Melalui pementasan teater ini kami ingin mengajak penonton untuk sama-sama bersikap adil dalam menilai sesuatu yang berkaitan dengan perempuan," kata pimpinan produksi pementasan, Rizki Akbari.

Dia lantas mengambil contoh fenomena pelakor (perebut laki orang). Dalam label itu, menurutnya ada kesan bahwa pelakor adalah perempuan aktif dan agresif dalam mencuri suami orang.

Padahal, kata dia, hubungan keduanya adalah perselingkuhan. Namun, hanya pihak perempuan yang distigmatisasi negatif.

"Stigma ini menempatkan perempuan dalam posisi yang salah dan bertanggung jawab," ucapnya.

Rizki berharap, setelah menyaksikan pementasan nanti para penonton bisa lebih peka dan melihat sisi lain persoalan-persoalan yang ada di sekitar, terutama menyangkut tentang perempuan.

"Intinya kami ingin menghadirkan bahan renungan bagi penonton, bahwa jangan memandang perempuan sebelah mata, walaupun perempuan itu terkadang ribet dan sulit untuk dipahami," ujarnya.

Mengusung judul ‘Perempuan Untuk Perempuanku’, karya tersebut dipoles oleh Alfin Wahyudi Rahman selaku sutradara.

Menurut Alfin, pementasan itu nantinya akan menghadirkan berbagai macam persoalan dilematis yang kerap menjadi momok bagi perempuan.

"Berbagai macam persoalan emosional akan terangkum dalam sajian kami nanti. Mulai dari cinta, amarah, kehilangan, kasih sayang terhadap keluarga, sampai balas dendam akan kami hadirkan," katanya.

Sementara itu, Ketua Umum Teater Himasindo FKIP ULM Ade Agustiawan mengatakan, pementasan ini merupakan salah satu pembelajaran bagi anggota muda dalam menyajikan sebuah proses kreatif.

"Ini sekaligus merupakan proses pembelajaran bagi anggota muda, tentang bagaimana cara mengelola sebuah pementasan beserta hal-hal detil yang ada didalamnya. Oleh sebab itu, proses ini kami namakan Studi Pentas," tutupnya.



Komentar
Banner
Banner