Temuan Harta Karun

Geger! Harta Karun 2 Miliar Ton Emas Ditemukan, Ini Buktinya

Akhir tahun lalu, publik dibikin heboh dengan temuan 'harta karun' emas dan tembaga sebesar 2 miliar ton di pegunungan Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Featured-Image
PT Sumbawa Timur Mining (STM) hingga kini masih melakukan kajian untuk memastikan jumlah cadangan mineral tembaga dan emas yang ada di tambang Onto, Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Foto: Doc.STM

bakabar.com, JAKARTA - Akhir tahun lalu, publik dibikin heboh dengan temuan 'harta karun' emas dan tembaga sebanyak 2 miliar ton di pegunungan Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Temuan yang diumumkan pada Desember 2021 itu membuat banyak orang tak percaya, apalagi emas tersebut dikabarkan berada di wilayah pegunungan.

Dua miliar ton emas dan tembaga itu ditemukan di Tambang Onto, Desa Hu'u, Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), di wilayah proyek tambang PT Sumbawa Timur Mining (STM).

Berdasarkan penelusuran bakabar.com diketahui PT STM memegang KK tambang Onto sejak 19 Februari 1998. Dengan begitu, perusahaan tersebut telah melakukan eksplorasi selama 24 tahun. Mereka merupakan perusahaan pemegang Kontrak Karya (KK) generasi ke-7.

PT STM dimiliki oleh Vale S.A. (80%) melalui Eastern Star Resources Pte Ltd, dan sisanya dimiliki oleh perusahaan tambang PT Antam Tbk (20%), yang merupakaan salah satu holding tambang BUMN di bawah MIND ID.

Hal itu diamini Koordinator Mineral Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi Badan Geologi Kementerian ESDM Moehammad Awaluddin. Dikutip dari CNBC Indonesia, Awaluddin mengatakan perusahaan itu masih melakukan kegiatan eksplorasi berupa pemboran untuk peningkatan status sumber daya.

"Kalau dari press release-nya yang terakhir memang April 2022, jadi secara sumber daya belum ada peningkatan lagi, namun perusahaan masih melakukan kegiatan eksplorasi berupa pemboran untuk peningkatan status sumber daya," terangnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Geologi yang saat itu dijabat oleh Eko Budi Lelono mengatakan sumber daya emas di daerah Onto, Dompu, NTB secara geologi menunjukkan tipe endapan emas yang memungkinkan memiliki total sumber daya mineral yang cukup besar.

"Terutama berupa emas dan tembaga dengan potensi 2 miliar ton," katanya.

Wilayah tersebut memiliki total potensi sumber daya mineral Tertunjuk sebesar 1,5 miliar ton dengan kadar 0,96% tembaga dan 0,58 gram/total emas dan total potensi sumber daya mineral Tereka sebesar 1 miliar ton dengan kadar 0,7% tembaga dan 0,4 g/t emas.

"Jadi tipe endapan ini memiliki volume yang luas, sehingga memungkinkan memiliki total sumber daya mineral emas dan tembaga yang cukup besar sebesar sekitar 2 miliar ton," jelas Budi.

Harus lalui proses eksplorasi

Pekerja PT Sumbawa Timur Mining. Foto: lombokinsider.com
Pekerja PT Sumbawa Timur Mining. Foto: lombokinsider.com

President Director of PT Sumbawa Timur Mining (STM) Bede Evans pada Sabtu (24/12/2022) mengeluarkan pernyataan resmi yang membenarkan temuan mineral yang tersimpan di perut bumi Nggahi Rawi Pahu tersebut. Mineral tersebut ditemukan ketika PT STM melakukan penyelesaian estimasi sumber daya untuk deposit Onto.

"Lokasinya di Kecamatan Hu'u Dompu dengan total sumber daya mineral terindikasi sebesar 2,09 miliar ton, yakni 0,86 persen tembaga dan 0,48 gram/emas," kata Evans.

Dia menambahkan, "Ini berarti setiap ton batuan/ore yang diekstraksi dapat mengandung rata-rata hingga 0,86 persen tembaga dan 0,48 gram emas." 

Evans menjelaskan, PT Sumbawa Timur Mining merupakan perusahaan tambang tembaga, sedangkan emas komponen kecil yang akan diproduksi. "Emas akan menjadi komponen yang sangat kecil dari produksi kami," ujarnya.

Untuk merealisasikan produksi mineral, perusahaan pertambangan harus melalui proses eksplorasi, termasuk studi kelayakan komprehensif, dilanjutkan dengan konstruksi, dan komisioning produksi.

"STM saat ini masih dalam tahap studi eksplorasi dan sedang melakukan beberapa studi pre-feasibility engineering," tuturnya.

Proyek Hu'u belum pasti operasi pertambangan

Presiden Direktur STM Bede Evans, menjelaskan cadangan mineral dari proyek Hu’u ini diperkirakan akan mulai diproduksikan pada 2030. Foto: net/ist
Presiden Direktur STM Bede Evans, menjelaskan cadangan mineral dari proyek Hu’u ini diperkirakan akan mulai diproduksikan pada 2030. Foto: net/ist

Dalam melakukan penggalian ataupun pengambilan tembaga dan emas (deposit Onto), Evans mengaku mendapatkan tantangan teknis yang perlu diatasi karena depositnya jauh di bawah tanah.

"Oleh karena itu, penambangan bawah tanah satu-satunya metode penambangan yang layak," ungkapnya.

Evans optimistis pihaknya dapat menemukan solusi teknis untuk tantangan ini. Namun, harus realistis karena belum ada kepastian bahwa proyek Hu'u akan menjadi operasi pertambangan.

"Saat ini tim engineering kami terus mengembangkan berbagai opsi bagaimana Proyek Hu'u ke depannya dapat dikembangkan menjadi sebuah proyek penambangan," ujarnya.

Pihak PT Sumbawa Timur Mining juga enggan memberikan pernyataan soal kepastian tahun berapa proses eksplorasi dilakukan di Tambang Hu'u, namun diperkirakan akan dilakukan pada 2030 atau 2035.

"Terlalu dini untuk berkomitmen pada tahun tertentu. Tetapi kami optimis akan mulai beroperasi antara tahun 2030 dan 2035," pungkasnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner