Hot Borneo

Gegara Sirkulasi Eddy di Kalbar, Cuaca Kalsel Adem 

Cuaca di Kalsel dalam beberapa hari ke depan juga diperkirakan berpotensi terjadi hujan ringan hingga sedang.

Featured-Image
Hujan. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARBARU - Perubahan cuaca dari panas ke dingin yang terjadi beberapa hari terakhir di Kalimantan Selatan (Kalsel) dikarenakan sirkulasi Eddy di Kalimantan Barat (Kalbar). 

Prakirawan on duty dari BMKG Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin, Uli Mahanani mengatakan, jika dalam 3 hari terakhir cuaca di wilayah Kalsel secara umum hujan ringan hingga sedang.

Sehingga suhu terbilang dingin, setelah sebelumnya Kalsel didera panas hingga mengakibatkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di beberapa wilayah. 

Hal tersebut kata Uli dikarenakan adanya sirkulasi Eddy di Kalbar sehingga menyebabkan pertemuan massa udara (konvergensi). 

"Serta didukung dengan kelembapan udara yang basah dan udara atas yang labil sehingga mendukung proses pertumbuhan awan hujan yang cukup masif di wilayah Kalsel," jelasnya kepada bakabar.com, Senin (3/7) siang. 

Dan cuaca di Kalsel dalam beberapa hari ke depan, lanjutnya juga masih berpotensi terjadi hujan ringan hingga sedang.

Meski demikian, Uli bilang untuk titik panas (hotspot) masih ditemukan. Tercatat, pada Sabtu (1/7) ada 2 hotspot di Kabupaten Tanah Laut, lalu Minggu (2/7) ada 8 hotspot, 4 di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan masing - masing 1 di Kabupaten Kotabaru, Tabalong, Tanah Laut serta Tapin. Sementara Senin (3/7) hari ini ada 1 hotspot di Kabupaten Tanah Laut. 

Secara umum, diterangkannya jika di wilayah Barat pegunungan meratus sudah memasuki musim kemarau, tetapi untuk wilayah Timur pegunungan meratus seperti Tanah Bumbu, Kotabaru dan sebagian Tanah Laut untuk musim kemarau diprakirakan pada Juli dasarian II hingga Agustus dasarian I. 

Artinya, meskipun saat ini di Kalsel wilayah Barat pegunungan meratus salah satunya Kota Banjarbaru sudah memasuki musim kemarau bukan berarti tidak ada hujan. 

"Perlu diingat bahwa musim kemarau bukan berarti tidak ada hujan, hanya jumlah curah hujan dan hari hujan yang berkurang," tuntasnya. 

Editor


Komentar
Banner
Banner