bakabar.com, MARABAHAN – Mengimbangi perkembangan zaman yang serba digital, Perpustakaan Daerah Barito Kuala meluncurkan buku elektronik dalam apliksi iPusda Batola, Jumat (11/10).
iPusda diakses melalui perangkat Windows, serta dapat langsung diunduh gratis menggunakan platform Android lewat Playstore.
Fitur yang disediakan cukup lengkap. Selain memuat sekitar 5.000 buku, tersedia pencarian kalimat, catatan, kutip dan bagikan, serta text to speech.
“Melalui aplikasi iPusda, membaca tidak lagi terkendala ruang dan waktu. Seiring kemudahan yang disediakan, semestinya minat baca masyarakat meningkat,” demikian komentar Bupati Batola, Hj Noormiliyani AS, tentang iPusda Batola.
Penggunaan iPusda terbilang mudah. Masyarakat tinggal mengunduh aplikasi tersebut, dilanjutkan pendaftaran data diri berupa nama, email, password aplikasi, nomor identitas diri, alamat dan pekerjaan.
Pendaftaran dilengkapi dengan foto kartu identitas diri yang langsung diambil dan diunduh dalam aplikasi. Seandainya pendaftaran sudah lengkap, pengguna hanya tinggal menunggu verifikasi.
Verifikasi pun tidak membutuhkan waktu lama. Hanya sekitar 2 menit, muncul notifikasi di email. Setelah mengklik kata ‘aktivasi’ dalam pesan masuk di email, aplikasi iPusda dapat langsung digunakan.
Aplikasi tersebut menyediakan 36 kategori buku, di antaranya agama, bahasa dan sastra, ekonomi, filsafat, hukum, kehutanan, kesehatan, komputer, matematik dan sains, serta metodologi penelitian.
“Setiap pengguna aplikasi hanya dapat meminjam tiga buku dalam satu kesempatan. Semua buku yang dipinjam tidak dipungut biaya apapun,” papar Hj Harliani, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip)Batola.
“Memang aplikasi ini masih sederhana, tetapi setidaknya Perpustakaan Batola sudah memiliki buku elektronik. Melalui sistem online ini, kami juga berusaha meningkatkan jumlah anggota dan kunjungan ke perpustakaan,” imbuhnya.
Selain buku elektronik, tersedia sekitar 10.000 buku yang tersedia di Perpustakaan Batola. Namun tidak semuanya tersedia di tempat, karena sejumlah buku dipinjamkan ke sekolah-sekolah hingga Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).
“Biasanya kami meminjamkan sekitar 400 hingga 500 buku. Buku ditarik lagi beberapa bulan kemudian dan digantikan buku baru,” tandas Harliani.
Baca Juga: Batola Geber Sidang Keliling Isbat Nikah Pertama di Kalsel
Baca Juga: Hindari Sengketa Lahan, BPN Batola Geber Reforma Agraria
Reporter: Bastian Akkaf
Editor: Syarif