bakabar.com, BANJARBARU - Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) sudah dilakukan sejak 29 hingga 30 Januari 2025 dengan menaburkan garam dan kapur di langit Kalimantan Selatan.
OMC ini merupakan respon dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) setelah Gubernur Kalsel, H Muhidin mengirimkan surat permohonan penanganan mitigasi bencana.
"OMC hanya mengurangi intensitas hujan dengan memindahkan ke lokasi yang lebih aman," papar Direktur Sumber Daya Darurat (DSDD) BNPB, Agus Riyanto, Jumat (31/1).
Prosesnya tim menaburkan garam dan kapur tohor di atas langit yang masing-masing berfungsi mempercepat turunnya hujan ke daratan, dan membuyarkan awan berpotensi menimbulkan hujan deras.
“Dengan metode ini, intensitas hujan di daratan dapat ditekan,” jelas Agus.
Bahkan dalam pengembangan teknologi, BMKG secara khusus memiliki unit kerja di bawah deputi modifikasi cuaca.
"Efektivitas modifikasi cuaca ini dipercaya memiliki keberhasilan hingga 70 persen dan ini masih relevan untuk mitigasi bencana," tutur Agus.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel, Bambang Dedy Mulyadi menambahkan, langkah cepat dari BNPB ini sangat diampersiasi pemerintah provinsi.
"Semoga ikhtiar ini efektif mengurangi banjir di Kalsel," sahut Bambang.
Setelah dilakukan selama dua hari, BNPB bersama BMKG melakukan evaluasi hasil.