Pemilu 2024

Ganjar Bakal Dihantam Isu Kemiskinan Jateng di Pilpres 2024

Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo berpeluang diserang isu kemiskinan masyarakat Jawa Tengah dalam gelaran Pilpres 2024.

Featured-Image
Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo. (Foto: apahabar.com/Aditama)

bakabar.com, JAKARTA - Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo berpeluang diserang isu kemiskinan masyarakat Jawa Tengah dalam gelaran Pilpres 2024.

"Maka, poin yang cukup menjadi hal menarik saya lihat adalah (angka) kemiskinan di Jateng ini menjadi apakah batu loncatan atau tolok ukur kinerja Ganjar atau bagaimana. Ini yang perlu kita lihat dahulu," kata Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago, Minggu (3/9). 

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan September, angka penduduk miskin di Jawa Tengah mencapai 14,44 persen. Sedangkan di bulan Maret sekitar 10,77 persen. 

Baca Juga: Masa Jabatan Ganjar Berakhir 5 September, Puan Akan Evaluasi

Arifki menilai upaya pemerintah Jateng dalam mengurangi jumlah warga miskin belum maksimal sehingga potensial menjadi peluru untuk menyerang Ganjar pada Pilpres 2024.

Menurut dia, isu kemiskinan di Jateng bisa berpengaruh pada tingkat elektabilitas Ganjar yang sudah diusung menjadi calon presiden oleh PDI Perjuangan.

Ia menilai bahwa Ganjar sebelum mengakhiri masa tugasnya pada tanggal 5 September 2023 perlu menjelaskan kinerjanya kepada masyarakat, tidak hanya soal mengatasi kemiskinan, tetapi juga hal lain.

Baca Juga: PDIP Pede Deklarasi Anies-Cak Imin Untungkan Ganjar

"Jadi, di bagian tertentu sudah baik. Namun, segmen kemiskinan masih meningkat. Oleh karena itu, saya melihat ini masih menjadi tantangan bagi Ganjar dan perlu menjelaskan kepada publik," ujarnya.

Sebelumnya, Ganjar mengatakan bahwa pemerintahannya sedang fokus mengurangi kemiskinan ekstrem di 17 kabupaten prioritas, yakni Banjarnegara, Banyumas, Blora, Brebes, Cilacap, Demak, Grobogan, Kebumen, Klaten, Magelang, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Rembang, Sragen, Wonogiri, dan Wonosobo.

Salah satu caranya adalah menggandeng perangkat desa untuk mendorong program-program padat karya.

Baca Juga: Puan Bakal Pertimbangkan 6 Kandidat Bakal Cawapres Ganjar

"Karena beberapa desa itu anggaran ini dieksekusi dengan model-model padat karya sehingga banyak orang bekerja," ucap Ganjar.

Editor


Komentar
Banner
Banner