apahahar.com, BANJARMASIN – DPW Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kalsel siap menerjunkan puluhan anggotanya dalam unjuk rasa, Kamis esok. Aksi dilakukan di dua lokasi berbeda.
Pertama di depan depan Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, kemudian berlanjut ke depan Kantor DPRD Kalsel.
Ketua DPW FSPMI, Yoeyoen Indharto mengatakan peserta aksi besok berjumlah puluhan hingga ratusan orang.
“Ada 50 sampai dengan 100 orang,” ujar Yoeyoen kepada bakabar.com, Rabu (17/7) siang.
Aksi tersebut sebagai bentuk protes terhadap sejumlah perusahaan, yaitu PT. Barito Murni Sakti Chemical dan PT. Kalimantan Agung.
Masing-masing perusahan beroperasi di Desa Tamban Kecil RT 17, Kecamatan Tamban, Kabupaten Batola, dan Jalan Ahmad Yani Km 5 Desa Banyu Irang, Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut.
Mereka menuntut hak-hak para pekerja yang diupah tidak sesuai standar upah minimum, gaji yang belum dibayarkan sejak 3 bulan terakhir, serta hak pekerja yang belum dibayar hingga meninggal dunia.
Kemudian menyangkut permasalahan pekerja lain seperti jaminan kesehatan dan jaminan ketenagakerjaan yang tidak dibayarkan meskipun gaji sudah dipotong.
“Kami menuntut agar masalah cepat dituntaskan dan pembayaran hak-hak normatif tersebut diselesaikan dengan singkat dan tidak berlarut-larut,” tegasnya.
Selain itu, mereka juga hendak menuntaskan permasalahan verifikasi keterwakilan pada lembaga kerja sama LKS TRIPARTI dan masalah pada Dewan Pengupahan Provinsi Kalsel.
Polresta Banjarmasin siap mengerahkan puluhan personel guna mengawal aksi unjuk rasa ini.
“Ada 80 anggota yang disiapkan,” ujar Kapolresta Banjarmasin, Kombes Pol Sumarto melalui Kasat Sabhara, Kompol Halasan Sirait, Rabu (17/7) siang.
Sirait memastikan mengikuti para pedemo dari titik berkumpul hingga ke lokasi unjuk rasa. “Intel yang akan memantau dan mengikuti,” katanya.
Baca Juga:Demi Kesehatan Siswa, Guru di Batola Ikuti Bimtek Keamanan Pangan Sekolah
Baca Juga:Ratusan Mahasiswa Penuhi Halaman Lapas, Fauzan Saleh Teteskan Air Mata
Reporter: Riyad Dafhi R.
Editor: Fariz Fadhillah
