bakabar.com, BANJARMASIN - Diangkat dari sebuah novel karya Miranda Seftiana dan Avesina Soebli, Jendela Seribu Sungai diolah menjadi film layar lebar.
Film Jendela Seribu Sungai yang akan segera tayang ini merupakan besutan produser Avesina Soebli dan Aris Muda serta disutradai Jay Sukmo.
Gala premier Jendela Seribu Sungai telah dihelat pada Senin (10/7) kemarin di Bioskop XXI Duta Mall Banjarmasin.
Acara tersebut turut dihadiri Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina.
Ibnu Sina berharap dengan hadirnya film Jendela Seribu Sungai akan memperkenalkan budaya serta kearifan lokal masyarakat Kota Banjarmasin dan juga Kalimantan Selatan.
"Dengan menampilkan kearifan lokal masyarakat Banjar, semoga Jendela Seribu Sungai dapat memotivasi anak-anak di Banua untuk berani bermimpi," ujar Ibnu Sina.
Selain itu, dapat meningkatkan taraf penghidupan masyarakat melalui peningkatan kunjungan wisatawan ke kota ini.
Baca Juga: Siswi Banjarmasin Halisa Naura Tak Pernah Bermimpi Main Film Jendela Seribu Sungai
Grup musik Radja pengisi soundtrack film Jendela Seribu Sungai...
Grup Musik Radja Pengisi Soundtrack
Grup musik, Radja turut mengisi soundtrack film Jendela Seribu Sungai tersebut, di mana judulnya adalah Selalu Ada Jalan.
"Salut dan bangga kepada teman-teman dari Radepa Studio yang begitu hebat dalam segalanya. Sehingga film ini rampung dan bisa rilis sesuai rencana, tidak meleset. Beda kelas memang! Apa karna ada lagunya Radja ya? Semoga sukses filmnya!," ujar @iankaselaradja di Instagram seperti dilihat bakabar.com, Selasa (11/7).
"Saya dan grup Radja senang sekali bisa terlibat dalam OST dari film yang bisa memotivasi hidup kita ini," jelasnya lagi.
Film Jendela Seribu Sungai akan tayang perdana pada 20 Juli 2023 mendatang.
Sajikan Keindahan Banjarmasin
Film Jendela Seribu Sungai mengambil latar di Kota Banjarmasin dan Loksado di Kalimantan Selatan.
"Jadi latar ceritanya ada di Banjarmasin dan Loksado," kata Avesina Soebli selaku produser Jendela Seribu Sungai.
"Kita syuting untuk film ini hampir semuanya settingnya diambil di Kota Banjarmasin, dimana kita coba eksplore keindahan kotanya termasuk Sungai Martapura yang jadi denyut nadi kehidupan masyarakat disana lengkap dengan menara pandang Siring yang memang dikenal sebagai ikonnya Kota Banjarmasin. Lalu kita juga mencoba mengexplore keindahan pegunungan Meratus dan Kota Loksado sehingga kita bisa tahu disana indah dan bisa dijadikan lokasi wisata kedepannya," tandasnya.
Menurut Avesina Soebli, film ini mengisahkan tentang anak-anak yang bertekad meraih cita-cita, namun terhalang izin dari orang tua masing-masing.
"Dalam film ini kita ingin menghadirkan petualangan anak-anak di Banjarmasin untuk meraih cita-citanya meski terkendala oleh kemauan orang tuanya. Dari film ini kita berharap agar orangtua mau mengerti anaknya dan anak juga tetap punya semangat meraih cita-citanya," terangnya.
Baca Juga: Film Jendela Seribu Sungai Bikin Olla Ramlan Nostalgia Masa Kecil di Banjarmasin
Simak sinopsis Film Jendela Seribu Sungai di halaman selanjutnya...
Sinopsis Film Jendela Seribu Sungai
Ketiga anak yang itu bernama, Bunga, Arian dan Kejora. Keinginan mereka dalam meraih cita-cita diketahui Ibu Guru Sheila yang kemudian mendorong serta memotivasi mereka untuk meraih mimpinya.
Namun, keinginan ketiga anak tersebut tidak sesuai dengan harapan mereka.
Arian yang merupakan anak seorang seniman kuriding, cita-citanya justru ditentang ayahnya yang tidak ingin anaknya mewarisi keahliannya memainkan kuriding.
Kejora, bercita-cita menjadi dokter, tapi ditentang orang tuanya lantaran trauma dengan dokter Puskesmas yang dianggap telah membunuh istrinya saat melahirkan.
Begitu pula dengan Bunga yang berbakat di bidang tari. Namun tak dapat mengembangkan bakatnya karena sejak lahir penyandang cerebral-palsy. Kedua orang tuanya mengubur mimpi Bunga meskipun kehidupan mereka berkecukupan.
Seribu sungai akan terus mengalirkan cita-cita dan harapan. Sungai pula yang menghidupan impian mereka.
Daftar Pemain
Film ini dibintangi oleh sederet artis kenamaan Tanah Air dan Kalimantan Selatan, di antaranya Agla Artalidia (Bu Guru Sheila), Bima Sena (Arian), Sheryl Drisanna (Bunga), Halisa Naura (Kejora) sebagai pemeran utama.
Lalu ada artis asal Banjarmasin, Olla Ramlan (Uma Arian), Bopak Castello (Daim), Ian Kasela (cameo).
Kemudian, M.Dhiki Syafi’i (Ganang), Mathias Muchus (Awat), Ariyo Wahab (Abah Arian), Ibrahim ‘Baim’ Imran (Damang Isman) Ajil Ditto (Arian Dewasa), Elma Istiana (Mama Bunga).