bakabar.com, JAKARTA - Film yang menggunakan dana hingga 6,6 miliar itu belum mendapatkan jumlah penonton yang banyak sejak penayangan perdananya di bioskop, pada 23 Juli 2023.
Padahal, film produksi Radepa Studio ini menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kota Banjarmasin. Mengutip dari Cinepoint dari update terakhir yang tercatat, film JSS telah ditonton oleh 29.705 penonton.
Menilik laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Banjarmasin, nominal anggaran yang digunakan untuk film itu senilai Rp6,6 miliar.
Wakil Wali Kota Banjarmasin, Ariffin Noor tidak mengetahui jumlah penonton film JSS. Ia pun mempertanyakan yang 29.706 penonton film JSS itu sudah masuk seluruh Indonesia atau tidak.
“Harusnya berapa, ada targetnyanya kah?” ujarnya sambil bertanya balik ketika dihubungi bakabar.com, Jumat (11/8).
Sebelumnya, Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina berharap film yang diproduksi dari kerja sama antara Pemerintah Kota Banjarmasin dan Radepa Studio ini menjadi hadiah terindah bagi Kota Banjarmasin yang akan segera merayakan hari jadinya yang ke-497.
"Kami bisa buat film dan bisa angkat potensi wisata Banjarmasin. Memang ide ceritanya original dan sangat menyentuh, soal semangat dan perjuangan. Semoga ini menjadi kado terindah bagi warga kita,” kata Ibnu.
Menurutnya, film ini juga merupakan upaya pemerintah kota untuk memberikan ruang kreasi dan kolaborasi bagi masyarakatnya.
“Kami ingin memberikan ruang sebesar-besarnya kepada seluruh potensi anak Banjarmasin untuk mengeksplorasi, berkreasi, berinovasi, dan berkolaborasi," ujarnya.
Baca Juga: Film Jendela Seribu Sungai Bikin Olla Ramlan Nostalgia Masa Kecil di Banjarmasin
Film keluarga ini juga ditayangkan dalam rangka merayakan Hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli.
Film drama keluarga bercerita tentang petualangan anak-anak dengan spirit memberikan inspirasi dan memotivasi untuk mewujudkan cita-cita dan harapan mereka.
Jendela Seribu Sungai merupakan adaptasi dari novel dengan judul sama. Selain inspiratif, film Jendela Seribu Sungai menghadirkan nilai-nilai budaya, kearifan lokal, pendidikan, juga wajah ‘seribu sungai’ Banjarmasin yang sangat eksotik dan menawan.
Film Jendela Seribu Sungai mengangkat isu umum yang kerap dihadapi keluarga-keluarga Indonesia.
Jendela Seribu Sungai mengisahkan tentang tiga orang anak, yakni Bunga (Sheryl Drisanna Kuntadi), Kejora (Halisa Naura), dan Arian (Bima Sena) yang tinggal di tepi aliran Sungai Martapura, Banjarmasin.
Mereka menyimpan cita-cita yang tersandera oleh keinginan dan harapan orangtua. Bunga yang berkebutuhan khusus harus mengubur dalam-dalam cita-citanya sebagai penari.
Arian ingin meneruskan tradisi seniman kuriding, namun, Abah meminta hanya menjadikannya sebagai hobi hingga Kejora yang pandai matematika dipaksa meneruskan tradisi keluarga sebagai balian (dukun).
Selain tiga tokoh utama tersebut, beberapa pemain lainnya yakni Mathias Muchus (Awat), Ariyo Wahab (Abah Arian), Baim (Damang Isman), Olla Ramlan (Uma Arian), Bopak Castello (Daim), Agla Artalidia (Guru Sheila), dan Ajil Ditto (Arian Dewasa). Film itu juga turut dimeriahkan oleh penampilan vokalis band Radja, Ian Kasela sebagai cameo.
Baca Juga: Artifisial vs Alami: Konstruksi Banjar di Jendela Seribu Sungai